Lihat ke Halaman Asli

Kesederhanaan Pernikahan Ala Simbah...

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Simbah: "Kapan kamu nikah..?"

Gw: "Doain aja mbah"

Percakapan pembukaan saat lebaran tahun ini. Satu kalimat tapi efeknya luar biasa, bikin bingung jawabnya. Bahkan lebih sulit dibanding soal ujian cpns yg nanyain judul lagu ciptaan SBY, hehehe. Pertanyaan selalu kalo bisa dihindarin, kalo mau jujur denger pertanyaan aja males banget. Tapi ya resiko kalo udah kumpul ama keluarga besar ya selalu itu yang ditanyain. Ini bukan pertanyaan yang pertama kali sih, tapi selalu aja males jawabnya. Biasanya kalo ditanya soal ini, gw jawab dengan senyum atau ketawa aja, atau bilang kalo gw masih muda, nanti-nanti lah.

Kali ini agak lain jawabnya, mungkin karena umurku juga makin beranjak naik. Udah lebih dari seperempat abad. Btw, gw cowok. Sebenernya umur segitu buat cowok masih tergolong muda, masih cukup lama dari predikat bujang lapuk. Berapa sih sebenernya ukuran bujang lapuk..?? Ga ada ukuran pasti kayanya.

Simbah: "Kamu cari apalagi? Sudah kerja, hidup ga kekurangan, umur sudah cukup."

Simbah: "Dulu, bapak ibu mu nikah cuma modal nekat. Kerjaan ga jelas, hidup kekurangan, rumah numpang disini, tapi tetep aja mereka berani nikah. Sekarang liat mereka, walau tidak kaya tapi bisa hidup cukup dan membesarkan kamu dan adikmu, menjadikan kalian sarjana."

Simbah: "Nikah itu modalnya niat dan tekad. Kalo ga punya itu ya ga bakalan bisa terlaksana, walau udah punya segalanya dari sisi materi. Apa kamu ga mau nikah..?"

Gw: "Ya mau mbah."

Simbah: "Lha terus nunggu apalagi..? Kamu udah punya calon kan..?"

Gw: "sudah mbah"

Simbah: "Trus..??"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline