Satu enigma atau teka-teki besar di dunia penerbangan adalah pertanyaan: Mengapa kita selalu ingin buru-buru duluan keluar dari pesawat.
Di akhir perjalanan dengan kapal terbang tentu kita pernah menyaksikan, atau bahkan pernah melakukan: Begitu pesawat parkir di apron dan lampu sabuk pengaman berubah dari merah ke hijau, penumpang atau kita buru-buru mengambil tas atau barang di bagasi atas lalu bergerak berdiri mengantri di gang, ingin cepat keluar.
Ya kalau lampu sabuk pengaman sudah menyala hijau. Seringkali terjadi bahwa lampu itu masih merah dan kita sudah bergerak mengambil barang, berdiri mengantri dan sebagainya.
Padahal setelah berada di luar pesawat nantinya, para penumpang masih harus mengalami berbagai antrian lagi sebelum benar-benar bisa keluar dari pintu bandara dan bertemu driver penjemput, gebetan penjemput, bis atau kereta bandara.
Untuk penerbangan domestik, minimal masih ada antrian mengambil barang di ban berjalan. Untuk penerbangan internasional masih ditambah lagi dua antrean: Imigrasi dengan petugas-petugasnya yang manis, ramah senyuman dan lingkungan, dan bea cukai dengan mesin pemeriksa barangnya.
Aneh bukan?
Dari pengamatan saya pribadi (nama saya Jepe, bukan Pribadi), ada 2 (dua) alasan utama mengapa kita ingin buru-buru keluar duluan dari pesawat.
Pertama, ingin segera mengakhiri stres berperjalanan dengan moda pesawat
Harus diakui moda pesawat adalah moda perjalanan dengan tingkat stress bagi penumpang yang cukup tinggi.