Lihat ke Halaman Asli

Jepe Jepe

TERVERIFIKASI

kothak kathik gathuk

Bisa Slamet Tanpa Selamat? Kisah Ini Akan Transformasi Hidupmu!

Diperbarui: 17 Mei 2022   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa Slamet Tanpa Selamat? Kisah Ini Akan Transformasi Hidupmu! (sumber: Medium dot com)

Saya punya banyak paman yang biasanya saya panggil sebagai pakdhe singkatan dari (Bapak Gedhe).  Di keluarga saya rasanya saya punya 7 orang pakdhe. Di Kompasiana ini, saya punya seorang pakdhe juga, yaitu Pakdhe Sirpa yang saat ini masih tekun bertapa  di tepian gurun Nevada di Amerika Serikat sana.

Tapi kisah kali ini bukan tentang Pakdhe Sirpa. Tulisan kali ini tentang satu pakdhe saya yang lain lagi, yaitu ayah dari Mas Ragil, sepupu saya. 

Mas Ragil sendiri adalah suatu anomali atau keanehan, karena namanya "Ragil" yang dalam bahasa Jawa artinya anak bungsu. Walaupun anak bungsu tapi saya panggil "mas" yang artinya "kakak". 

Bagaimana mungkin seorang anak bungsu punya adik?

Tapi lagi-lagi itu tidak penting, karena cerita kali ini bukan tentang Mas Ragil tapi tentang ayahnya, yaitu paman alias pakdhe saya.

Nah, ayah Mas Ragil itu saya panggil sebagai Pakdhe Haji karena beliau seorang haji yang setiap hari selalu berbaju koko dan ber-kupluk alias peci berwarna putih.

Pergi ke mana pun, stelan pakaiannya selalu demikian: baju koko dan kupluk putih.

Bahkan jika bepergian naik motor sekalipun, beliau tidak pernah mau pakai helm, tetap pakai kupluk putih kesayangannya.

Sepupu saya, Mas Ragil, sebagai putra Pakdhe Haji tentu sudah berulangkali memperingatkan bapaknya tercinta:

"Pak, Bapak ini kalau naik motor coba dong pakai helm. Nanti kalau ada apa-apa, misalnya Bapak jatuh, kepala bapak tidak cedera."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline