Lihat ke Halaman Asli

Jepe Jepe

TERVERIFIKASI

kothak kathik gathuk

Kompasianer: Penulis-penulis Penggerutu (Part 2)

Diperbarui: 27 November 2021   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi kompasianer penggerutu - (De Smurfen/ Les Schtroumpfs, hak cipta: Peyo/Le Lombard)

Aiih aiih aku tak mengerti apa yang kau mau
Uuuh uuuh begitu keluhmu acap melenguh
Aaah aaah kau tak puas walau pipi bersemu
Mmmh mmmh "ini yang terakhir" kau usap peluh

Tapi kan, ini memang dunia yang dimonetisasi
Tapi kan, setiap tulisan harus voice punya marwah
Tapi kan, Orwell sudah wanti-wanti tentang kapitalisasi
Tapi kan, ah sudahlah...

Aku pun merasa seperti anu yang terseret hanyut
Tak sanggup kejar topil, topik pilihan yang deras berdenyut
Tak bisa penuhi market demand sampai kalang gabut
Yang tinggal hanya otakku yang cenut-cenut

Ah ya pastilah kita kan tekor alias te kort kata wong Londo
Te kort: kependekan, mana ada yang suka?
Te kort: banyak nulis tapi K-Rewards tak cukup buat jajan Soto mas Karso
Te kort: gagal premium harus lihat iklan papilloma

Tapi Kong,ingatlah peri bahasa:
No money? Nodong
No ngancing? Nongol
No K-Rewards? No cry!

Tapi Beib, kini ku tak lagi bingung
Banyak topil, banyak te kort
Sedikit topil, sedikit te kort
Gak ada topil, te kort juga!

= the end=

baca juga: Part 1 dari antologi puisi tentang kompasianer ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline