Anda mengaku penikmat filem horror? Bagaimana Anda menilai mutu sebuah filem horror?
Saya penikmat filem horror yang sangat pemilih. Buat saya sebuah filem horror yang bagus harus memenuhi tiga kriteria, yaitu ide cerita yang lain dari yang lain, mahluk supranatural yang tidak boleh terlihat dan terakhir, penyelesaian yang pintar.
Pertama, ide cerita yang lain dari yang lain
Rumah tua berhantu? Tersesat di hutan? Suster ngesot di rumah sakit? Boneka yang diisi arwah? Arwah yang kembali untuk balas dendam? Anak kecil yang lahir sebagai titisan setan?
Benda mati yang membawa kutukan? Arwah nanggung yang gelisah karena tidak bisa naik ke akherat lalu mengganggu manusia?
Maaf, tapi saya harus mengatakan bahwa semua ide plot cerita itu sudah basi!
Sebuah filem horror yang bagus harus menyajikan ide plot yang tidak umum, yang orisinil, yang baru, yang belum pernah dipakai sebelumnya atau bahkan belum pernah terpikirkan dapat dijadikan jalan cerita sebuah filem horror.
Kedua, mahkluk supranatural yang tidak boleh terlihat
Jaman kuliah, saat masih jomblo dengan uang saku yang saya dapat dari hasil mengajar les privat matematika dan fisika, saya senang nonton filem horror sendirian di bioskop-bioskop terdekat di kota tempat saya tinggal.
Namun saya langsung ilfil alias (h)ilang feeling saat mahluk atau fenomena yang meneror di sebuah filem horror tiba-tiba memperlihatkan bentuk atau wujudnya. Drakula, kutilanak, llorona (kutilanak gembeng alias penangis di negeri-negeri Amerika latin), genderuwo, suster ngesot, nenek ngepot, chucky, annabelle, frankenstein apalagi zombie, selalu membuat saya ilfil.