Lihat ke Halaman Asli

Jepe Jepe

TERVERIFIKASI

kothak kathik gathuk

Kelam

Diperbarui: 28 Juni 2021   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

L'ivrogne (pemabuk) - Kurt Peiser (art.com)

Kepalaku sungguh terasa berat.

Yang kutahu hanya adik perempuanku dan suaminya yang menopangku berjalan tertatih-tatih. Masing-masing memanggul tanganku, yang kiri dan yang kanan.

Kepalaku sungguh terasa berat. Demikian pula kedua tungkaiku yang tak bisa kugerakan. Hanya kedua orang itu, adik perempuanku dan suaminya yang memanggulku setengah menyeret untuk bergerak menjauh dari warung minum itu.

Aku tak tahu berapa lama kami bertiga bergerak beringsut perlahan. 

Mereka tak mengelurkan sepatah katapun sambil terus menopang dan menyeret tubuhku yang berat. Gang demi gang sampai akhirnya sampai di rumah adikku dan suaminya. Yang kudengar hanya bunyi hembusan nafas mereka kepayahan.

Kepalaku masih terasa begitu berat dan tubuhku terasa sangat kaku sementara nafasku pendek-pendek, saat sang suami adikku membuka pintu pagar depan, lalu pintu masuk ke rumah mereka yang kecil.

Di dalam, sang suami langsung merebahkanku di kursi panjang di ruang tamu di depan teve yang masih menyala tanpa suara. Sedikit lega rasanya saat kepalaku menyentuh alas anyaman rotan bangku itu.

Tengkukku terasa sangat kaku. Mataku kupejamkan agar pening di kepalaku sedikit mereda.

Tak ingat lagi berapa lama tadi kuhabiskan waktu senjaku di warung. Entahlah berapa gelas arak yang tadi kutenggak. Hanya kuingat, gelas-gelas belimbing itu begitu berkilat. Isinya begitu wangi lezat, membuat semua kenangan kelamku asat.

Ah.. siapa yang memainkan jariku?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline