Lihat ke Halaman Asli

Jepe Jepe

TERVERIFIKASI

kothak kathik gathuk

Terapkan Sun-Tzu, Jokowi Tak Peduli Nyalak FPI

Diperbarui: 16 November 2020   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Orang awam terheran-heran dan yang ahli bertanya-tanya

(pepatah Jerman - "Da staunt der Laie, und der Fachmann wundert sich" - Kstner, 1933)

Tak pelak banyak orang yang terheran-heran bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti diam saja alias bergeming di tengah rentetan provokasi yang dilancarkan secara lisan maupun secara tindakan oleh Rizieq Shihab dan Front Pembela Islam (FPI). 

Sejak sebelum kembalinya ke Indonesia 10 November 2020 yang lalu, pimpinan FPI itu tidak hentinya melontarkan berbagai pernyataan yang memojokan pemerintah RI di bawah kepemimpinan Jokowi.

Mulai dari statement-nya bahwa ia tidak pernah mendapatkan bantuan Kemenlu RI selama di Arab Saudi, sampai ceritanya bahwa ada sekalangan orang yang Rizieq sebut sebagai (maaf) bajingan yang mencoba menggagalkan penerbangannya ke Jakarta. 

Setibanya di Indonesia, secara terkoordinir, massa FPI berduyun-duyun menyambutnya di Bandara Soekarno Hatta. Dengan gagah perkasa, sebagian dari massa membabat Pasal 38, Peraturan Pemerintah no 44 tahun 2009 tentang Jalan Tol dengan berjalan kaki di jalan tol menuju Bandara.

Di Terminal 3 ribuan massa FPI menggeruduk terminal kedatangan yang tidak memungkinkan terjadinya pembatasan sosial sebagaimana diatur dalam   protokol pencegahan pandemi COVID-19 serta menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas bandara.

Tidak berhenti di situ, Rizieq dan FPI nya masih menggelar berbagai acara pengumpulan massa di kawasan markas mereka di Petamburan, Jakarta Barat, mengadakan kunjungan ke daerah Gadog, Ciawi yang mencapai puncaknya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diikuti dengan acara pernikahan putri Rizieq yang dihadiri oleh lebih dari 10 ribu tamu. 

Konsentrasi massa, histeria massal, maupun show of force yang dilakukan FPI di bawah pimpinan Rizieq Shihab menafikan segala peraturan terkait situasi darurat yang sedang diberlakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka mengendalikan pandemi dan melecehkan segala kepatuhan yang selama lebih dari 8 bulan telah dilakukan oleh sebagian besar masyarakat maupun jibaku ratusan tenaga medis.

Menyaksikan Jokowi yang bergeming dan pemerintah yang tidak tegas dan bahkan terkesan mengadakan pembiaran, in absentia, jelas membuat sebagian besar masyarakat kecewa, bingung dan marah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline