Lihat ke Halaman Asli

Jepe Jepe

TERVERIFIKASI

kothak kathik gathuk

Mengintip Prosesi Semana Santa di Sevilla

Diperbarui: 14 April 2022   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1332924593601217701

Llevarla poquito a poco,     (Pikulah lambat-lambat) 
Capataz, cortito el paso     (Hai Capataz, melangkahlah perlahan!) 
Porque se ajoga de pena,   (karena kesedihan itu sangat menyesakan) 
Y lleva los ojos rasos         (mata pun berkaca-kaca) 
De lágrimas como perlas.    (dan mengalir airmata seperti butiran mutiara) (...) 
Lo bajaron del madero        (diturunkan Dia dari palang kayu) 
Y en sábanas lo pusieron,   (dan dibaringkan Dia di atas selimut) 
Su cuerpo descolorío,         (tubuhnya yang memucat) 
Su madre pregunta al cielo: (Sang Bunda bertanya menengadah ke langit...) 
¿Qué delito ha cometío?      (Kejahatan apa yang telah dilakukanNya?) 

(potongan Saeta dari Francisco Moreno Galván, 1974)

Umat Kristiani sedunia selama seminggu ini merenungkan hari-hari terakhir dari hidup Yesus Kristus di dunia. 

Tujuh hari yang disebut sebagai Pekan Suci ini merupakan pekan penutup 40 hari masa puasa atau mati raga yang dilakukan oleh umat Kristiani untuk mempersiapkan Paskah. Dalam bahasa Spanyol dan Portugis, Pekan Suci disebut sebagai Semana Santa dan di berbagai kota di Spanyol hal ini ditandai dengan prosesi mengarak paso, seperti pada gambar di atas, dari berbagai penjuru kota. 

Paso merupakan panggung kecil dengan patung-patung di atasnya yang menggambarkan satu episode yang dicuplik dari kisah-kisah di Alkitab. 

Di Spanyol, paso-paso ini dipikul dan diarak oleh rombongan persaudaraan (hermandad) dari berbagai gereja menuju Katedral yang umumnya berada di pusat kota. Pada masa di mana Kitab Suci bagi umat Katolik hanya dapat dibaca oleh para imam dan rohaniwan, tradisi prosesi paso ini merupakan media untuk mengenalkan pada umat awam tentang kisah-kisah di Kitab Suci seperti kisah sengsara dan penyaliban Yesus. Tradisi prosesi Semana Santa ini tidak hanya ditemukan di Spanyol atau di Portugal, namun juga di berbagai penjuru dunia terutama di daerah bekas jajahan kedua negara tersebut. Di Indonesia misalnya, tradisi prosesi Semana Santa masih dilakukan di berbagai tempat di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Los Nazarenos: para 'terhukum' dan Los Costaleros yang sangar  

Di kota Sevilla di Andalucia - Spanyol selatan, Prosesi seminggu Semana Santa merupakan perayaan religius umat Katolik terbesar sepanjang tahun. Dimulai dari hari Minggu Palem (Domingo de Ramos), selama seminggu penuh berbagai Persaudaraan (Hermandad atau Cofradia) yang berasal dari berbagai gereja (paroki) akan turun ke jalan melakukan prosesi atau arak-arakan. 

Para anggota hermandad yang disebut Los Nazarenos (yang artinya orang-orang Nazareth) akan membawa umbul-umbul, kayu salib, lilin, maupun wiruk dengan asap dupa yang tebal, dengan mengenakan kostum-kostum khas mereka yang umumnya terdiri atas jubah dan kedok bertopi kerucut yang disebut capirote.

 

Para Nazarenos dari Hermandad de las Cigarreras - Kamis Putih (dok pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline