Lihat ke Halaman Asli

Kewajiban Seorang Murid

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KEWAJIBAN SEORANG SISWA

Lagu itu saya terima dari sekolah sudah sejak tahun 1953, Sekolah Rakyat Latihan II di Prambanan (Sekarang Sekolah Rakyat = Sekolah Dasar). Namun demikian lagu itu masih teringiang sampai sekarang; lagu itu kembali teringat lagi ketika menyaksikan gejala anak-anak sekarang yang sering membolos, berada di mall-mall dan tidak jelas apa yang dikerjakan, kemudian tawuran di jalan-jalan, bahkan berani dengan gurunya, hati ini terasa sedih.

Bagaimana guru pada jaman dahulu menanamkan norma-norma etika dan norma susila rasanya patut dicontoh, sungguh pun dengan materi dan kemasan yang berbeda sesuai dengan jamannya.

Dengan lagu-lagu yang mengandung pendidikan, kemudian disenangi oleh anak, lebih-lebih kalau dipopulerkan lewat mass media, maka ketika lagu tersebut dinyanyikan oleh seorang anak, kemudian didengarkan oleh orang tuanya, maka lagu tersebut akan menjadi suatu pembelajaran yang tidak hanya berlaku untuk siswa nya saja tetapi juga berlaku untuk keluarga, yang akan diterima di lingkungan mereka secara terbuka, sehingga nilai-nilainya diadopsi tanpa terasa, jauh dari pemaksaan (social constrain).

Oleh karena itu Gerakan Pramuka membuat "Nyanyian sebagai alat pendidikan", dengan demikian apabila ada lagu yang tidak mengandung unsur pendidikan tidak boleh dinyanyikan dalam seluruh proses kegiatan kepramukaan bahkan harus "diharamkan".

Lagu yang saya kenal sampai sekarang tersebut dalam Bahasa Jawa sebagai berikut:

Wajibe wong dadi murid (Kewajiban bagi seorang murid);

Ora kena pije pamit (Tidak boleh sering ijin);

Kajaba yen lara (kecuali bila sakit) 2X

Lara tenan (sungguh-sungguh sakit) 2X

Ora lara mung ethok-ethokan (tidak pura-pura sakit)

Lan manehe kudu pamit nganggo layang (sungguh pun sakit harus ijin dengan surat)

Yen wis mari larane (kalau sakitnya sudah sembuh)

Kudu enggal mlebu nyang pamulangan (harus cepat-cepat masuk sekolah)

Aja mung enak-enakan (jangan hanya enak-enak saja)

Suwe-suwe dadi bodho longa-longo kaya kebo (lama-lama jadi bodoh, tidak tahu apa-apa seperti kerbau).

Lagu ini sekaligus memberikan pelajaran bagi orang tua untuk mengawasi anaknya, jangan sampai anaknya tidak masuk sekolah karena sesuatu yang tidak penting.

Kepada para guru, saat ini gajimu sudah mencukupi, marilah kita didik anak-anak kita ini dengan sepenuh hati.

Jakarta, 25 April 2013

Salam hangat saya

JOKO MURSITHO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline