Lihat ke Halaman Asli

Menohok Singapura dengan KRI Usman Harun

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Jajaran armada laut RI akan bertambah dengan 3 kapal perang baru.   KRI Usman Harun merupakan satu kapal dari tiga kapal baru yang akan dimiliki TNI AL itu. Dua kapal lainnya diberi nama KRI John Lie dan KRI Bung Tomo. Kapal ini dibuat BAE Systems Marine di Inggris.

Penambahan kekuatan tempur dilaut itu mengundang protes Singapura, bukan negara ini khawatir dengan peningkatan armada tempur RI, tetapi karena sebal dengan salah satu nama kapal perang baru itu.

Singapurapun melayangkan protes atas penamaan kapal perang itu sebab Usman dan Harun adalah dua prajurit KKO ( sekarang Marinir )  yang dihukum gantung oleh Singapura sewaktu terjadi konfrontasi Indonesia - Malaysia.

Konfrontasi Indonesia-Malaysia  adalah sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak  yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia  pada tahun 1962-1966. Perang ini berawal dari keinginan Federasi Malaya yang lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan perjanjian Manila Accord.

Keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia  sebagai "boneka Inggris" merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.

Maka dibentuklah sukarelawan untuk dikirim ke negara itu setelah  dikomandokannya Dwikora oleh Presiden Sukarno pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta. Adalah Harun Said dan Usman Hj Mohd Ali, dua anggota KKo (Korps Komando Operasi -kini dikenal dengan Korps Marinir) yang diberangkatkan ke Singapura dengan menggunakan perahu karet. Tugasnya adalah menyabotase kepentingan-kepentingan Malaysia dan Singapura.

Kemudian beberapa pengeboman pun terjadi di negara itu, namun pada peristiwa pengeboman MacDonald House (10 Maret  1965) di gedung Hongkong and Shanghai Bank  yang terletak di Orchard Road, Singapura yang membuat tiga orang meninggal dunia dan sedikitnya 33 orang cederai, mereka tertangkap dan dihukum gantung tahun 1968.

Usman dan Harun menjadi pahlawan nasional Indonesia, tetapi sebaliknya menjadi teroris di negara Singapura.  Pemerintah Indonesia tak bergeming atas protes Singapura dengan alasan penamaan kapal perang itu telah dipertimbangkan secara matang sesuai dengan prosedur.

Usman dan Harun menguak cerita lama hubungan buruk dengan negara tetangga ini yang menjadi persembunyian para koruptor Indonesia. Namun apalah artinya kalau hubungan baik itu nyatanya Singapura menjadi parasit bangsa Indonesia, menjadi tempat perlindungan koruptor Indonesia.

Kapal jenis korvet  yang namanya membuat sebal Singapura ini dilengkapi misil MBDA Exocet Block II anti-ship serta VL MICA anti-air. Misil jenis Exocet mampu melesat hingga 72 km dengan kecepatan 1,134 km per jam. Sementara, VL Mica mampu melesat hingga 80 km untuk menjatuhkan serangan pesawat tempur. Akan menambah kesebalan Singapura jika dioperasikan menjaga perairan selat malaka walaupun menurut jubir Presiden SBY tidak akan mengganggu hubungan RI Singapura.  Tidak mengganggu hubungan, hanya membuat sebal Singapura.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline