Tak tau apa dan bagaimana hidup ini
Tersadar haus dan lapar yang tersedia asi
Terasa lemah, menangis, sakit, memecah sunyi
Waktu membawa perlahan kepada kesadaran diri
Tertidur, tengkurap, merangkak, lalu berdiri ingin berlari
Namun raga belum kuat terus berjuang menapaki waktu dalam hari!
Waktu sudah enam tahun menemani diri bersama hari
Bersama alam, orang tua, teman, menempa diri
Terasa hari hari akan ada beban menanti
Diri sudah tersadar bahwa ada niat hati
Maka bersama hari belajar meniti
Detik hingga tahun terus berganti
Terasa jiwa sudah menikmati pahitnya hari
Hamparan waktu waktu yang ada terus ternikmati
Diri berjuang demi harapan untuk hidup yang berperi
Pagi, siang, sore dan malam terus diolah untuk menjadi banyak arti
Namun sawah, ladang, bukit, lereng gunung kian liar untuk di lewati!
Lima belas tahun berlalu sudah manis, pahit, getir asam mengikuti
Bersama duka, tangis, kenyang lapar selalu menemani
Seolah diri terhampar dalam harapan penuh duri
Namun mengolah waktu, menyangkal diri
Harus ditemani sampai senja nanti
Congratulations bagi para sahabat kompasioner yang mendapat Award
Senin. 27 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H