Lihat ke Halaman Asli

Alam Mengerang

Diperbarui: 5 Oktober 2023   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hamparan ladang mengerontang

Sebab poseidon bosan dengan ilalang

Belalang, kumbang, kembang, saling menentang

Sebab kini tegal nan terjal terhias kering membentang  


Para desa dan kota mendengus  bau wangi gosong bawang

Bayi bayi, remaja, bapak ibu, kakek nenek  sesak mengerang

Mbok jamu, kuli panggul, pemungut sampah, mencari yang tergenang

Sebab para jalan, lorong serta  halaman sudah laksana pemanggang


Para saudara hutan dan saudari sawah kian mengejang

Sebab para saudari rawa dan  parit sudah tak mau tergenang

Para bidadari desa sudah enggan beria ria sambil berenang

Sebab para saudari sungai sudah banyak mengambang selendang usang. 


Bengkulu, 5 Oktober 2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline