Lihat ke Halaman Asli

Kita Terpanggil Menjadi Bangsa Indonesia

Diperbarui: 7 Agustus 2023   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Dalam keseharian hidup kita di Rumah besar yaitu Rumah Indonesia yang kita tempati saat ini  adalah sebuah bangunan yang sangat besar yang jika dihitung dengan harta tentu  akan sangat sulit untuk menentukan jumlah pastinya. 

Rumah Besar Indonesia ini dibangun jauh sebelum masa kemerdekaan. Pembangunan yang melibatkan para tokoh tokoh besar para Pahlawan Indonesia itu tentu menghendaki dari sekalian kita untuk merawat serta meningkatkan kekuatan  serta kualitas dari para penghuni Rumah Besar Indonesia ini. 

Memasuki bulan Kebangsaan yaitu bulan Agustus dalam tahun 2023 ini kita tentu sudah tahu seberapa  jauh akan hal  hal bermanfaat yang sudah kita lalukan dalam keseharian  hidup. 

Dalam melakukan  perawatan Rumah Besar Indonesia  sejak kemerdekaan  hingga kini tentu ada banyak kendala ataupun kesulitan kesulitan yang kita jumpai.

Dok Pribadi

Kendala ataupun kesulitan kesulitan yang dimaksud adalah masih adanya cara cara yang bertentangan dengan keadilan seperti korupsi, keinginan untuk berpisah dari NKRI, dan juga pola pikir sempit serta masih adanya praktek-praktek tidak berkeadilan dan masih banyak lagi yang lain tentunya. 

Bangsa kita, mau diakui atau tidak  dalam beberapa waktu terakhir  telah mengalami kemunduran  rasa Nasionalis yang tentu hal ini akan menghambat laju pembangunan yang didambakan. 

Bangsa indonesia yang sudah dipanggil manula jika diukur dari umur manusia ini akan terus tertatih-tatih jika tidak mempunyai terobosan jitu dalam memaknai Kemerdekaan. 

Ada beberapa hal yang mungkin bisa di pertimbangkan dalam rangka membingkai Indonsia:

a. Ciptakan militanisme  sejak dini

Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras perlunya sebuah sikap militan tulen demi sebuah terobosaan menuju bangsa kuat dan bermartabat. 

Merupakan sebuah hukum kodrat jika kita berbeda, kita harus  menganggap agama, suku, dan ras kita paling baik dan benar tapi dalam Bingkai Indonesia  tidak boleh tampil exclusive, apalagi menghakimi yang lain salah tapi harus ambyar menjadi berguna bagi sesama  dalam  setiap karya karya nyata dalam kehidupn  sehari-hari.

Dok Pribadi

b. Pusatkan segenap kekuatan dalam sektor Ekonomi atau Pertanian

Tidak bisa dipungkiri bahwa maju mundurnya sebuah Negara itu bisa terlihat dari sejauh mana tingkat perekonomiannya. Semisal sebuah Negara yang mengandalkan sektor pertanian namun jika harga pupuk selalu meningkat  sementara harga hasil panen anjlok maka hal ini sebuah indikasi bahwa bangsa itu sedang sakit ekonomi.

Perlunya tindakan tegas nan nyata dari dinas terkait untuk bagaimana mengangkat derajat para petani yang merupakan  pejuang utama dalam pembangunan Bangsa.

Dok Pribadi

c. Ciptakan pola hidup sederhana

Harus disadari bahwa terjadi kesenjangan sosial diantara masyarakat kita saat ini, ribuan bahkan jutaan jumlah tamatan tiap tahunnya yang tidak bisa menikmati atau mendapatkan kerja, hal ini akan menjadi masalah hidup yang harus segera dicari jalan keluarnya, sebab jika tidak tertangani sesegera mungkin akan timbul kekecewaan publik yang akan berimbas kepada kehidupan. Penciptaan pola hidup sederhana dimaksudkan untuk menekan  praktek-praktek monopoli yang dapat mencederai nilai-nilai keadilan.

Kecintaan kita akan Indonesia kian terpupuk setiap hari dan akan terus dimaknai jika Rumah Besar Indonesia merupakan Rumah yang nyaman, asri, dan teduh tetapi jika rumah itu adanya hanya pertengkaran sana-sini,  sebentar sebentar ribut selayaknya anak kecil rebutan mainan atau roti, maka rumah itu akan ditinggalkan penghuninya. 

Tugas kita selanjutnya adalah mari makmurkan Rumah Besar Indonesia melalui karya karya dan ambyar bagi sesama tanpa melihat SARA.

Dok Pribadi

Sumber:

https://www.datadikdasmen.com/2022/02/panduan-pengembangan-projek-ppp.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pluralisme

https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

https://pasla.jambiprov.go.id/makna-semboyan-bhinneka-tunggal-ika/

https://www.mkri.id/public/content/infoumum/regulation/pdf/UUD45%20ASLI.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline