Lihat ke Halaman Asli

Wajah

Diperbarui: 17 Juli 2023   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah awan terpampang senyum menggugah

Dalam deru suara tak bernada tetap sumringah

Pada para sederhana para menengah dan para atas berharap tengadah

Kendatipun alam tercerai berai parah tetap kan memerintah

Jeritan bayi sudra kucuran peluh petarung tanah di janjikan

Tidur enak kerja ringan makan murah akan diberikan

Tangisan erangan himpitan kesakitan kan dijadikan musik menyenangkan

Hinaan rintangan deraan perhambaan kan dihilangkan

Ahhh! Jeritan tangis sudra  tetap makin pilu hati

Padahal hari penuh hari kucurkan peluh sepenuh mati

Yang mengerang kesakitan terhambakan  terus menikmati

Bahkan alunan musik alam dan kecapi pun sampai tak terminati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline