Namamu di puja berlaksa laksa sepanjang masa
Dirimu hadir dimana mana tapi tak menampakan mata
Dimeja meja sudra di meja meja ningrat dirimu di sapa
Namun yang ada hanya bayangan bayangan dan fatamorgana
Pada malam pada siang pada bintang pada bulan dirimu di rindu
Ternyata hanya angan angan dan tangan sarat genggaman nafsu
Tampilan tampilan dermawan menawan yang membuat sendu rindu
Dalam hujan dalam awan jalan becek dan keringpun tetap berlalu