Ketika sang pagi menampakan diri
Dikau datang membawa buli buli berisi semangat diri
Dikau membelai aku dengan cangkul bertubi tubi sampai lelah sendiri
Tapi dikau tak tau bahwa aku juga ingin istirahatkan diri.
Dikau paksa aku berbuah banyak walau sekeliling tumbuh duri
Dikau beri aku santapan berbaur kimia sesuka hati
Kini aku memahalkan diri
Supaya para dikau berlaku hati hati
Butirku sangat pahit namun banyak para dikau meminati
Ku tampakan diri setahun sekali memberi harapan kepada petani