Generasi muda adalah merupakan kekayaan utama dari bangsa Indonesia yang sangat berharga dan sangat penting bagi keberlanjutan pembangunan karena dalam diri kaum muda inilah terkandung segala potensi yang berupa sumber daya rohani yang berupa bakat maupun kecerdasan. Menurut sebuah sumber bahwa usia produktif yang ada di Indonesia adalah 69,16% artinya bahwa jumlah tersebut separuh lebih dari jumlah penduduk di Indonesia.
Jika jumlah yang tertera diatas di kelola dengan sangat baik, tertata, dan terarah maka akan menjadi sebuah daya potensial yang sangat besar dan tentu akan mempunyai daya ledak yang luar biasa, Bangsa kita akan mempunyai daya ledak dalam berbagai kemajuan karena mempunyai sumber daya yang potensial serta melimpah.
Namun bisa dipastikan bahwa sumber daya yang begitu besar itu belum terkelola dengan baik mengingat bahwa Bangsa kita adalah bangsa yang baru dalam tahap membangun, yang berarti bahwa dana yang tersedia dan yang dikelola oleh pemerintah belum sepenuhnya teralokasi secara masif pada pembangunan sumber daya usia produktif. Sebab harus juga dimengerti bahwa pembangunan yang dilakukan tentu lebih dulu menyasar pada hal-hal yang sifatnya mendesak.
Sejatinya bahwa segala upaya pemerintah sudah dilakukan terutama yang menyangkut peningkatan sumber daya manusia, sebagai contohnya dalam ranah dunia pendidikan.Di kenal dengan Kurikulum tahun 201 3 atau lebih ramah dikenal dengan K13, para pemikir kita sudah mencanangkan suatu pembelajaran pada tingkat SMA yang pada dasarnya sudah menyasar usia produktif dan bertujuan untuk mempersiapkan diri secara mental untuk lebih siap dalam menghadapi kemajuan serta dunia kerja. Masa yang akan datang nanti akan penuh dengan persaingan serta antangan yang tentu situasinya akan sangat bervariatif , maka yang sedemikian itu harus disikapi supaya sumber usia produktif yang senyatanya banyak seusia yang setingkat SMA, maka harus dipersiapkan secara cermat terintegrasi dan matang.
Sifat-sifat atau jiwa kewirausahaan harus ditanamkan kepada setiap peserta didik sedini mungkin agar menjadi sebuah daya yang merasuki jiwa setiap peserta didik, sehinga hal itu tentunya akan menyemangati hidup semasa dalam proses pendidikan. Para penddik apapun bidang studi yang diampunya seyogyanya juga memberikan motivasi yang bersifat kemandirian supaya motivasi tersebut selalu tertanam dalam jiwa setiap peserta didik. Sejatinya para pendidik saat ini mempunyai tanggung-jawab yang berat namun juga menantang untuk bagaimana supaya kehadirannya di kelas diterima sepenuhnya oleh peserta didik.
Perkenankanlah seyogyanya saya dalam hal ini untuk belajar dan bukan menggurui menulis beberapa hal tentang sifat-sifat yang bermanfaat yang harus dimotivasikan kepada para mereka .
Percaya diri : Memberikan motivasi dengan sifat percaya diri akan membuat pesert didik memiliki keyakinan akan kemmpuan diri sendiri, berani untuk hidup mandiri, tidak bergantung kepada orang lain, serta memiliki optimisme yang tinggi. Penanaman sipat ini sangat penting karena anak setingkat SMA pastinya akan pergi untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan tentunya akan hidup sendiri tanpa orang tua, dan bagi peserta didik yang tidak melanjutkan tentu akan mencari kerja dan jika kepercayaan diri sudah terbangun maka akan menambah nilai positif bagi peserta didik tersebut.