Jangan Rebut Pacarku
Suatu pagi yang dingin penuh dengan kabut menyelimuti desa Adimulyo yang memang daerahnya perbukitan, daerahnya yang subur juga merupakan penghasil sayur mayur untuk daerah daerah lainnya.
Seperti biasanya Viensya bangun pagi untuk sekedar membantu Ibunya yang didapur ataupun sekedar menemani ibunya yang sibuk mempersiapkan sarapan bagi keluarganya. Keluarganya yang petani upahan tentu hidupnya kurang seberuntung gadis - gadis sebayanya ketika berada di sekolah. Meskipun Viensya hidup dalam kesederhanaan namun semangatnya untuk belajar selalu tumbuh dalam dirinya, dengan harapan suatu saat kelak bisa hidup layak, syukur syukur bisa membantu kehidupan keluarganya.
Saat sedang membantu Ibunya di dapur yang lagi sibuk, Ibunya berkata kepadanya : "Vins cepatlah mandi nanti berangkat sekolahmu terlambat, Ibu bisa kerja sendiri," Jawab Viensya: Iya bu, sebentar biar kuselesaikan cucian piringnya dulu "
Segera Viensya pergi untuk mempersiapkan segala sesuatunya mengingat hari ini ada ujian ambil nilai Bahasa Inggris . Setelah mandi, Ia segera memilih milih buku yang mau dibawa dan dimasukan ke tasnya , tas Viensya sebenarnya sudah usang namun karena kondisi keluarganya, Ia belum bisa menggantinya.
Setelah selesai menyiapkan buku dan alat sekolahnya, Ia segera bergegas untuk pamitan kepada Ibunya, melihat anaknya sudah tampak rapi Ibunya berkata kepada Viensya: "Nak nanti kalau kita panen sayuran, Ibu belikan kamu tas baru ya?" lalu Viensya menjawab: "Terima kasih Bu, semoga sayuran yang ditanan Bapak bisa panen." Jawabnya penuh harap. Segera Ia menyalami Ibunya sambil pamitan, sambil berkata : 'Viensya pergi dulu ya Bu." Lalu jawab Ibunya Sambil memeluk dan mengelus rambut anak gadis semata wayangnya. : 'Hati hati dijalan ya nak." Viensya segera pergi ke samping rumah dimana motor usangnya di taruh. Setelah diengkol 3 kali, motornya segera melaju cukup kencang untuk mencapai SMA yang kira kira memakan waktu setengah jam perjalanan. Banyak lalu lalang kendaraan bermotor dan sesekali sepeda juga melaju melawan hawa dingin , kehidupan desa Adimulyo yamg begitu kentara nuansa gunung dan kehidupan pertanian sayur yang membuat suasana nan indah dengan cuaca dingin yang selalu menyelimuti hidup dan aktivitas Viensya yang sederhana.
Kira kira setengah jam perjalanan sampailah Viensya di gerbang sekolahnya, dan mendapati sudah ada Pak Satpam arjo yang sudah lebih dulu datang, ketika melihat Viensya melambatkan laju motornya, Pak Arjo menyapa : "Kok pagi banget Vins." Lalu jawab Viensya : "Iya Pak De wong saya piket pagi ini Pak De" sahut Viensya sambil melajukan motor bututnya.
Setelah memarkirkan motornya di parkiran sekolah, saat itu belum ada satu siswapun yang datang. Viensya segera menuju kelasnya meletakan tasnya lalu tugas piket, Viensya sekali kali melirik ke Android yang ditaruh dimeja, berharap kalau kalau gebetan hatinya Vitro mengirim pesan di WA. Sebagai gadis sederhana Viensya nya punya perasaan cinta sebagaimana anak anak sebayanya yang tentu juga punya gebetan. Setelah beberapa lama melakukan tugas piket, temannya asti datang dengan jaket di pundak masuk kelas dan menyapa Viensya :"halo Vins rajin kali kau ini , ada yang di tunggu ya?". Lalu Jawab Viensya agak gugup dan malu malu sedikit menjawab : "Iya siih Asti kok tau kamu?" jawab Asti : "Kutau dari Ani semalem kami WA an sama dia," Kata Viensya : "Emang ngomong apa Ani sama kamu?" Jawab Asti : 'Katanya kamu jadian ya sama Vitro ya?" Lalu Jawab Viensya dengan muka yang cukup berbunga : "Ohh segitu hebohnya ya Asti ceritanya, Kata Asti padanya : 'Selamat ya Viensya kamu beruntung." Jawab Viensya : "Makasih Asti."
Setelah beberapa lama mereka berdua melakukan piket dan bercanda seketika datanglah Mona, siswi yang paling cantik masuk kelas sambil berkata :"Hai Vins and Asti dah lama dateng ya?" Lalu jawab Viesya : "Udah agak Mon." Jawab Mona : "Mantap anak rajin." Sembari mengacungkan jempol ke arah Vienska. Setelah meletakan tasnya di meja kelas tiba tiba Mona berkata kepada mereka berdua : "Ooh ya si jago basketnya Vitro kok belum dateng ya?"
Asti memandangi Viensya yang agak memerah mukanya, Kata Viensya : " Emangnya ada apa Mona, kayaknya ada yang penting ya?" Jawab Mona : "Gini semalem ku WA dia, katanya mau ada pertandingan basket di kabupaten karena klub kita menang di turnamen kemarin, kalau umpamanya mau aku mau ajak dia pakai mobil aku aja ke Kabupaten."
Mendengar perkataan dari Mona ada rasa cemburu di hati Vienska Kata Viensya : "Iya dehh kalau dia mau."