Lihat ke Halaman Asli

Surat Untuk Capres yang Tercinta: Usulan Cara Menyelesaikan Masalah Bangsa

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sewaktu studi di program Master of Engineering beberapa waktu yang lalu, ada teori menarik yang sampai saat ini masih terus saya serap dan implementasikan dalam kehidupan nyata, yaitu teori Law of Requisite Variety karya Ross Asby. “A system has good Control if and only if the dependent variables remain the same even when the independent variables or the State Function have changed”. Teori yang ditulis oleh ilmuwan asal Britania Raya ini menjelaskan rumusan bagaimana mengatasi kompleksitas dalam sebuah sistem, yang tentu saja berkorelasi dengan upaya kita mengatasi berbagai hambatan dalam kehidupan kita sehari-hari, maupun bagaimana mengatasi permasalahan bangsa yang kita hadapi saat ini.

Artikel ini mencoba mengajukan beberapa gagasan terkait dengan pemikiran sangat mendasar yang kami tawarkan untuk bersama-sama membantu bangsa keluar dari berbagai permasalahan yang hingga saat ini masih kita geluti. Ada tiga hal yang ingin kami bahas pada artikel ini, pertama, gagasan umum definisi sistem bernegara, dilanjutkan kesalahan melihat yang telah difahami oleh masyarakat umumnya, lalu ide-ide mengatasi permasalahan bernegara, serta diakhiri penutup.

Definisi Sistem

Dalam sistem sebuah Negara, terdiri dari banyak unsur (varieties) yang harus dikendalikan. Artikel ini tidak membahas dari sisi tata Negara dan hukum, namun mengacu pada definisi berdasarkan entitas yang membangun sebuah bangsa agar dapat bergerak dinamis untuk mencapai tujuannya.

Sumber daya manusia (SDM), sebagai unsur utama (subjek) penggerak kehidupan bernegara. Tidak ada alasan lain dalam setiap inisiatif apapun yang dilakukan oleh sebuah bangsa, selain untuk mensejahterakan warga Negara atau SDM yang dimilikinya. Selain sebagi unsur utama penggerak dan tujuan sebuah bangsa, SDM juga bersifat tumbuh dalam pemikiran, dan unsur utama penghasil kompleksitas dan permasalahan dalam sebuah bangsa yang perlu mendapatkan penanganan dan control cukup besar dalam kehidupan bernegara.

Sumber daya alam (SDA) dan Asset Negara lainnya, sebagai unsur objek yang diexplorasi, dikelola, digunakan bagi sebesar-besarnya kepentingan warga negara. SDA hanya berfungsi sebagai asset/modal awal bagi sebuah bangsa. Karena sifatnya natural dan bersumber dari alam, ia tidak dapat dikuatifikasi secara signifikan, nilainya sangat bergantung dari kemampuan SDM yang dapat mengelolanya menjadi jauh lebih berharga daripada saat ditemukan dari alam

Tata kelola pemerintahan (Governance), sebagai unsur tools (alat) yang dapat digunakan oleh SDM agar dapat mengelola asset dan SDA sebaik-baiknya dan seakurat mungkin, agar dapat menghasilkan value (revenue) sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh warga negaranya.

Kesalahan Pandangan

Saya ingin menjelaskan beberapa kesalahan umum yang saat ini dianggap sebagai sebuah kewajaran dalan system kita bernegara, maupun dalam kehidupan bermasyarakat yang dianggap sebagai pandangan umum.

- Indonesia Negara Kaya

Setiap pemilihan kepala Negara, kita seolah-olah selalu diingatkan pelajaran sejarah sewaktu kita duduk di bangku seklah dasar, “Indonesia adalah Negara yang kaya raya”. Namun diujung penggunaan kalimat ini selalu disertai penudingan bahwa ada pihak yang tidak tepat mengelola kekayaan bangsa dan dilanjutkan promosi bagi kepentingan dirinya sendiri. Ini tidak terjadi dalam sekali pemilihan Presiden, tapi diulang-ulang oleh calon-calon selanjutnya, dan selalu berakhir sama diujung periode kepengurusannya. Ini kami jadikan sebagai kesalahan pertama dalam kita memahami kehidupan bernegara, dan sebagai hal mendasar yang jadi pemikiran umum kita sebagai sebuah bangsa. SDA tidak punya nilai exact, tapi hanya punya nilai setelah ada campur tangan SDM untuk meningkatkan value nya. Minyak Bumi, Gas, Mineral yang dimiliki Indonesia itu bukan kekayaan sebenarnya yang bisa kita klaim, dan kita kuatifikasikan sebagai justifikasi bahwa Indonesia adalah Negara yang kaya, melainkan itu hanya seperti tabungan/cadangan bagi generasi selanjutnya yang kita upayakan dapat digunakan dalam keadaan tertentu dan memaksa dalam perjalanan sebuah bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline