Lihat ke Halaman Asli

Identitas

Diperbarui: 4 Februari 2021   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu,

Disambut fajar yang menentang keras
Didukung dengan angin kencang
Tak seperti biasanya, kau perlihat kepiawan mu
Penghias model ternama
Penghangat yang tak kalah hebat yang kau gunakan
Srrrrreeeet, srrrrrreett yang biasanya musik tumit mu
kini berubah dratis menjadi kletok, kletok, kletok, kletok

kau pun menghampiri keramaian kedai itu
namun ada yang berbeda dari biasanya
kau mulai membuka segala bait rayuan
tak lupa kau sajikan udut yang mengepul bebas
hampir sepanjang obrolan kau tak berarah
entah kenapa

sepanjang waktu itu,
berbagai pasang mata tak lepas mencengkram mu
namun kau tak menyadarinya
lambat laun, kau mulai diserang berjuta keringat jangung

sumpah aku tak tau
sumpah aku tak tau
dan sumpah aku tak tau
hanya itu lantunan indah yang kau keluarkan

ternyata aku menyaksikan
tampilan yang dahsyat itu
hanya tipuan retina saja
namun kau tak dapat bersembunyi dari ketakutan

itulah ekspresi paling jujur

kau bersalah dengan sering

Kijang kota, 02 januari 2021 |life style




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline