Lihat ke Halaman Asli

Joko Ade Nursiyono

TERVERIFIKASI

Penulis 34 Buku

Gunung Ini Meletus Setiap Waktu

Diperbarui: 8 Oktober 2015   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Dukono dilihat dari udara, sumber foto : Ahsun Inayati

Halmahera Utara, sebuah daerah yang sangat eksotis akan relief alam serta kekayaan budayanya. Sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Maluku Utara ini menawarkan berbagai bentuk obyek wisata yang sangat menarik dan dengan beragam bentuknya. Salah satu obyek wisata yang ada di Halmahera Utara adalah Gunung Dukono.

Gunung Dukono merupakan salah satu gunung api di Indonesia dan dikenal sebagai salah satu gunung teraktif. Gunung ini tepatnya terletak di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Tobelo, Halmahera Utara. Secara geografis, gunung ini terletak pada koordinat 1,68 derajat Lintang Utara (LU) hingga 127,88 derajat Bujur Timur. Dengan ketinggian mencapai 1.335 mdpl atau sekitar 4.380 kaki ini juga dapat disebut sebagai gunung dengan tipe Stromboli sebab diameter areah kawahnya yang lebar dengan sifat lavanya yang cair dan sering terjadi letusan-letusan kecil setiap waktunya. Tidak hanya itu, aktivitas Gunung Dukono juga sering menimbulkan gempa tektonik dalam skala kecil hingga sedang dan disertasi dengan abu vulkanik yang bercampur dengan abu dan padatan-padatan bongkahan lava.

Dalam sejarah, Gunung Dukono paling mengalami aktivitas eksplosif terganas pada tahun 1550. Setelah itu, gunung ini selalu memuntahkan abu vulkanik sedang dalam intensitas yang tinggi hingga saat ini. Tercatat sekitar 21 lebih Gunung Dukono meletus sehingga pemerintah daerah Halmahera Utara mendesain tempat khusus bagi pengunjung Gunung Dukono ke tempat pada radius aman.

Gunung Dukono membuat Halmahera Utara seperti Jepang, terjadi gempa dengan intensitas yang tinggi. Tidak hanya itu, sekali letusan Gunung Dukono mengakibatkan terganggunya aktivitas perekonomian masyarakat, jalan berdebu tebal dan berkurangnya jarak pandang yang membahayakan para pengemudi kendaraan bermotor.

Sekitar bulan Mei hingga Juni 2015, aktivitas letusan Gunung Dukono tercatat semakin meningkat, meskipun tidak seperti gunung Stromboli lainnya di Indonesia, seperti Gunung Raung yang memiliki daya eksplosif yang tinggi. Meskipun demikian, keindahan Gunung Dukono pada bulan Oktober 2015 ini menunjukkan kondisi yang relatif tenang, meskipun setiap waktunya terlihat "batuk" alias mengeluarkan aktivitas magma dan abu vulkaniknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline