Lihat ke Halaman Asli

Joko Ade Nursiyono

TERVERIFIKASI

Penulis 34 Buku

Tok Dur dan Nafas Berdimensi

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jarum-jarum itu masih menusuk di tangan kananku. Mataku tampak sayup dan tak kuasa kupejamkan berlama-lama. Kutengok sekilas buah-buah yang masih segar terdapat di pojok ruangan serba putih itu. Instrumen ECG denyut jantungku terekam naik dan turun dalam grafik-grafik berjalan meskipun sedetik monoton membuatku tak mampu bernafas sama sekali. Aku hanya mampu memandang diriku yang lemah terkapar dalam ruang berlapiskan permadani yang putih warnanya, bersih dan tertata rapi. Sedetik ku melihat istriku yang menangisi keadaanku tiada henti. Air matanya berlinang bak mutiara yang mengandung keikhlasan jika Tuhan mengizinkanku pergi dari dunia fana ini. Lalu, aku bangun dan langsung memeluknya dalam kehangatan cintaku padanya.

"Pak, ayo kita pulang ke rumah, Pak. Sudah lama kita tak makan bersama, sudah lama, Pak."

"Ya, istriku, mari kita pulang."

Para manusia berpakaian serba putih pun tersenyum kepadaku dan berkata, " silakan Bapak pulang, semoga sehat selalu"

"Terima kasih, Bapak-Bapak, terima kasih," jawabku dengan pelan namun pasti.

"Ayo, Bu. Kita pulang, bagaimana kondisi anak-anak?"

"Mereka baik-baik saja, Pak. Mereka ingin bertemu Bapak, mereka ingin segera bermain denganmu"

Lalu aku menyegerakan pulang dengan kursi roda dan baju berwarna cokelat bergaris hitam, sementara celanaku berwarna kebiruan bertabur garis hitam coraknya. Sampailah aku ke depan pintu mobil sewaan instriku. Mobil pribadi berwarna silver milik tetanggaku dengan pelat nomor yang khas dan baru saja dicat rupanya. Aku pun masuk ke dalamnya pelan-pelan dan mobil pun bergerak menuju rumahku, menuju senyum ceria anak-anakku.

"Tok,..sini, sini..."

"apa, Dur ? ada apa?"

"Bapak pulang tuh."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline