Lihat ke Halaman Asli

Joko Yuliyanto

pendiri komunitas Seniman NU

Persiapan Menghadapi Artificial Inteligence

Diperbarui: 15 Desember 2020   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: surveycto.com

Sekira 20 tahun ke depan, manusia di dunia akan dihadapkan pada peradaban Artificial Inteligence. Setiap negara atau pemerintah harus mempersiapkan diri menghadapi kemajuan teknologi yang sangat cepat. 

Peran atau pekerjaan manusia akan digantikan dengan robot atau perangkat digital yang lebih efektif dan efisien meningkatkan produktivitas perusahaan.

Saya yang saat ini bekerja di perusahaan percetakan dan penerbitan mulai gelisah saat isu keberlangsungan perusahaan mulai dipertanyakan. Buku cetak mulai kurang diminati digantikan dengan platform digital. Perusahaan koran, majalah, dan sejenisnya mulai gulung tikar digusur oleh media-media elektronik. 

Basis pendidikan perlahan diarahkan pada pembelajaran audio visual yang semakin mengendurkan semangat bekerja di industri percetakan dan penerbitan.

Bukan hanya itu, segala bentuk industri yang sekiranya bisa digantikan dengan peran teknologi juga diprediksi mengalami nasib serupa. Pekerjaan-pekerjaan non-skill akan segera digantikan oleh mesin. 

Orang yang tidak mempersiapkan keahlian dan kreativitas akan kesulitan bertahan hidup. Dibandingkan perusahaan manufaktur, mungkin perusahaan jasa yang masih bisa diandalkan dalam menghadapi Artificial Inteligence

Berikut beberapa jenis pekerjaan yang akan "musnah" di masa depan; petani, akuntan, buruh pabrik, pelayan, kasir, kurir, konstruksi, sopir, dll.

Free Trade Agreement 

Pejanjian Perdagangan Bebas atau FTA adalah kebijakan yang biasanya dilakukan oleh dua negara atau lebih, dimana perdagangan dan jasa bisa melewati batas negara tanpa dikenai tarif. Perjanjian tersebut sifatnya terbuka dan semua pihak berhak untuk memberikan penjelasan masing-masing.

Saat ini Indonesia sudah mempersiapkan diri menghadapi tantangan global. Menyipakan pasar bebas dengan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/ RCEP) setelah sebelumnya banyak terlibat dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA), ASEAN-Australia-New Zealand, ASEAN-Cina, ASEAN-Korea, ASEAN-India, Indonesia-Jepang (IJ-EPA), dan perjanjian bilateral lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline