Politik identik dengan partai. Tak heran banyak pentolan parpol yang gigih mendirikan partai baru untuk meramaikan warna-warni spanduk di pinggir jalan raya. Setelah munculnya PSI, Perindo, dan Berkarya, Fahri Hamzah Cs. juga sedang mengkonstruksikan partai baru yang diberi nama Partai Gelora.
Di dunia musik Indie Folk atau akrab disapa "anak kopi dan senja", Iksan Skuter - musisi asal Malang yang sudah terang-terangan memproklamirkan diri ingin mendirikan Partai Anjing. Syaratnya menjadi anggota cukup menarik, seperti :
- Bersedia menjual aset negara
- Harus rakus seperti anjing
- Tidak boleh malu dan tidak punya muka
- Harus keturunan anjing
- Menghabiskan anggaran pajak dari rakyat
- Bersedia main perempuan dan suka jalan-jalan
- Membuat undang-undang yang membingungkan
- Hobi korupsi dan suka mengumbar janji
Pun demikian dengan saya, anak petani dari pinggiran kota Solo yang juga bermimpi mendirikan partai dengan nama: Partai Keadilan Indonesia. Basis masa kami adalah para petani yang jumlahnya 33,4 juta sekian dari penduduk Indonesia. Itu belum termasuk LSM, pemerhati petani, dan gerakan wong cilik yang rindu akan keadilan.
Dengan demikian, logo Partai Keadilan Indonesia harus syarat filosofi:
- Berbentuk Kotak Persegi Empat, yang menandakan kesetaraan, keteraturan, dan keserasian.
- Warna dasar merah melambangkan keberanian mengambil resiko dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran untuk rakyat.
- Padi Tegak Lurus sebagai simbol keadilan, ukhuwah, istikamah, dan kesejahteraan
- Sabit atau arit dan palu simbol petani dan buruh yang harus bersatu untuk meruntuhkan kekuasaan kapitalis di Indonesia.
Sementara baru itu yang saya pikirkan. Selanjutnya adalah menyusun visi misi yang bisa mendapatkan simpati banyak orang (bukan hanya dari kalangan petani dan buruh). Langkah pertama adalah berkunjung ke ulama-ulama, mengingat Indonesia adalah basis umat muslim terbesar di dunia.
Bisa dengan pura-pura membela ulama, menggaungkan isu kriminalisasi ulama, hingga mendukung ormas-ormas Islam untuk bebas menyebarkan doktrinnya ke semua lapisan masyarakat. Soal beda persepsi bisa dikompromikan kalau sudah berhasil menguasai lembaga eksekutif dan legislatif.
Kader-kader petani di seluruh Indonesia harus door to door meyakinkan masyarakat untuk memilih Partai Keadilan Indonesia. Fokus utama adalah mengangkat pesan partai yang peduli terhadap keadilan yang juga menjadi muara dari dasar negara Republik Indonesia. Jika pemerintah atau negara adil terhadap rakyatnya, maka semua akan merasakan kesejahteraan dalam hidupnya.
Selain itu, Partai Keadilan Indonesia akan segera menyelesaikan kasus HAM yang sampai bosan dijanjikan oleh para politikus pengumbar janji. Mulai dari Munir, Widji Thoekul, hingga pembantaian 500 ribu sampai satu juta rakyat yang dibantai lantaran disangka/ dituduh mendukung PKI (Partai Komunis Indonesia) setelah peristiwa G30S/PKI.
Tak lupa, kami juga akan merekrut generasi milenial untuk menyebarkan berita-berita pencitraan partai. Bila perlu harus adaptif terhadap iklim kampanye di Indonesia dengan menyebarkan hoax dan black campign. Intinya untuk berjuang menyejahterakan wong cilik dan menjaga marwah alim ulama, Partai Keadilan Indonesia harus melakukan berbagai cara dan upaya untuk dikenal sebagai partai yang suci dan memihak rakyat kecil.
Bakti Anggota
Meskipun identitas partai petani, namun secara organisasi, kami menerapkan sikap militer dan ksatria dalam menjalankan amanah partai. Artinya harus siap dipecat jika ditengarai melakukan tindak pidana, seperti kasus suap daging impor sapi. Selain itu harus bersedia untuk sumpah setia kepada partai meskipun sudah menduduki jabatan tinggi di lembaga negara. Jangan menjadi "kacang lupa kulitnya", yang ketika sudah menyandang nama besar malah berkhianat membuat partai baru untuk menyaingi Partai Keadilan Indonesia.