Lihat ke Halaman Asli

Rindu Tanah Petuah

Diperbarui: 6 Januari 2019   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok. pribadi)

Masa di mana senja hilang dalam lamunan

Murung tak terhitung oleh kupluk dan sarung

Dzikir hati dalam hening, laksa embun di atas genting

Semilir angin yang mengoyak daun terdengar lirih

Membisik musim menghembus aroma humus

Tangan menadah sepertiga waktu, memanjatkan iringan keinginan.

Sajak ini hanyalah caraku mengenangmu.

Sebuah rindu yang tak lazim,

diingatanku engkau daun yang tak pernah digugurkan musim.

Erat menempel pada ranting kemanjaan.

Merekat kuat pada kehidupanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline