Lihat ke Halaman Asli

Budaya Mengantre dan Menghargai

Diperbarui: 27 Januari 2023   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya Mengantre dan Menghargai

Praktik-praktik baik dengan model “ATAP”

Oleh : Joko Santoso

Negara Jepang adalah salah satu negara yang menginspirasi banyak negara-negara lain khususnya di kawasan Asia telebih negara kita tercinta Indonesia. Banyak sekali budaya baik yang bisa kita tiru dan terapkan khususnya budaya antre.

Penulis menulis tentang budaya antre karena melihat keprihatinan baik di kalangan masyarakat pada umumnya masih banyak yang tidak menjunjung asas hidup saling menghargai satu sama lain dengan tidak mengantre. Mereka seenaknya saja menyerobot hak orang lain tanpa memikirkan orang-orang yang sudah berjuang lama untuk mengantre.

Sebagai seorang pendidik tentu kita juga merasakan hal yang sama. Mengantre adalah salah satu hal kecil dalam kebiasaan hidup kita yang kadang kita lupakan. Bagaimana supaya anak-anak didik kita mampu mengaplikasikan budaya mengantre ini dengan baik tanpa ada yang mengingatkan, tanpa ada yang mengawasi tetapi timbul dari dalam diri sendiri dengan penuh kesadaran.

Berikut adalah prakarsa praktik baik yang seyogyanya dapat menjadi referensi dan sumber inspirasi dalam melaksanakan praktek antre pada siswa di sekolah, Prakarsa praktik baik ini disusun berdasarkan filosofi KDH dengan pendidikan yang memerdekakan dengan membuat mental prakarsa model “ ATAP”. Apa itu model “ATAP”?

Penulis memberi beri judul prakarsa praktik baik ini " Menumbuhkan Budaya Antre Pada Anak " dengan tujuan mengajarkan anak pentingnya saling menghargai antar sesame dan tidak mengambil hak orang lain.

Dari contoh Praktik Baik tersebut kita bisa memahami bahwa peran orang tua, guru, masyarakat menjadi vital bagi anak kita, bagi bangsa, dan negara kita.

Akhir kata dari praktik baik tersebut telah mewujudkan prinsip pendidikan yang memerdekakan, yaitu pendidikan yang berpusat pada murid, berpihak pada murid, dan memanusiakan murid, menyelamatkan murid, membahagiakan murid.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline