Lihat ke Halaman Asli

Yuniarto Hendy

TERVERIFIKASI

Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Mendalami Budaya Teh di Tiongkok

Diperbarui: 23 November 2023   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

memetik daun teh di Jiangxi (Dokumentasi pribadi)

Seperti halnya di Indonesia, ketika mengunjungi banyak tempat di Tiongkok, kapanpun selalu tersaji teh hangat berwarna jernih dan harum, terasa sedikit pahit namun segar, membuat badan dan perasaan lebih santai serta bersemangat. 

Minum teh tentu tidak dapat dipungkiri telah menjadi kebiasaan, tradisi, gaya hidup, dan kebanggaan masyarakat Tiongkok. Budaya teh Tiongkok telah terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu, diwujudkan dalam tradisi dan ritual, juga merupakan karya seni bersejarah yang kaya. 

Teh Tiongkok yang memiliki berbagai macam rasa khas dan manfaat kesehatan sangat menarik untuk diketahui lebih mendalam untuk memahami budaya Tiongkok secara luas. 

Untuk memahami budaya teh Tiongkok tentunya kita akan menjelajahi narasi terkait legenda, sejarah, jenis-jenis teh Tiongkok, cara produksi, manfaat kesehatan, pengaruhnya ke dunia internasional, bagaimana teh meningkatkan perekonomian, dan tren kekinian teh.

Dalam suatu mitos tentang teh Tiongkok, dewa yang diagungkan berjuluk Shen Nong, memiliki perut transparan yang akan berubah menjadi hitam jika memakan barang-barang beracun. 

Karena kemampuannya dia sering membantu orang mencicipi berbagai jenis tanaman untuk menguji apakah tanaman itu beracun atau tidak. Namun pada suatu hari, Shen Nong mengalami kemalangan karena mencicipi tujuh puluh dua jenis rumput yang beracun. 

Perutnya berubah menjadi hitam pekat, sehingga dia merebahkan diri dengan lesu di bawah pohon. Pada saat itu, beberapa helai daun dari pohon itu tiba-tiba melayang jatuh. 

Shen Nong memungut daun-daun dan memasukkannya ke dalam mulut. Dengan ajaib perutnya perlahan-lahan berubah menjadi transparan, racunnya hilang, dan kondisi fisiknya kembali sehat. Setelah pengalaman ini, orang-orang percaya bahwa daun ajaib yang menyembuhkan Shen Nong adalah daun teh.

Dari sumber tertulis yang menyinggung teh, terdapat semacam ensiklopedi teh pada masa Dinasti Tang (619-907 M), ditulis oleh seorang pecinta teh Lu Yu. Buku itu tidak hanya memberitahukan masyarakat tentang cara membuat teh, tetapi juga melukiskan budaya minum teh, sehingga di zaman Dinasti Tang minum teh merupakan kebiasaan sehari-hari dan juga bagian dari seni serta estetika. 

Teh kemudian juga dijadikan sebagai komoditas dan hadiah penting pada masa Dinasti Song (960-1279 M) dan Dinasti Yuan (1271-1368 M). Oleh karena itu, kebiasaan minum teh bagi masyarakat Tiongkok telah berlangsung selama ribuan tahun dan menjadi tradisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline