Industri pariwisata di Tiongkok kembali berjalan. Wisatawan lokal mulai mengunjungi berbagai obyek wisata lokal di sekitar kota atau provinsi. Pemerintah pun memberikan subsidi pada penerbangan di dalam negeri.
Tidak heran ketika kita menemukan tiket-tiket murah pada penerbangan antar kota di dalam negeri. Meskipun transportasi telah pulih namun ada beberapa pembatasan dan syarat untuk mengunjungi kota kota tertentu, terutama dengan riwayat jumlah pasien Covid 19 terbanyak pada masa pandemi.
Ada beberapa hal yang menarik tentang bagaimana mereka menerapkan normal baru di obyek wisata. Pertama, untuk mengunjungi obyek wisata setiap orang harus memiliki bukti status kesehatan bebas Covid 19.
Status kesehatan individu ini dapat kita daftarkan lewat aplikasi, misalnya aplikasi Wechat yang hampir dipunyai setiap orang di Tiongkok. Ketika anda sudah memiliki data tentang status kesehatan individu, baru anda dapat memasuki berbagai macam tempat wisata.
Kedua, banyak tempat wisata yang hanya melayani pembelian tiket lewat online. Mereka menyarankan untuk memesan tiket terlebih dahulu. Banyak tempat wisata tidak membuka loket untuk menghindari kumpulan orang pada antriannya. Meskipun demikian ada juga tempat-tempat wisata yang membuka loket karcis dengan pembatasan 1 meter jarak antrian.
Ketiga, pembatasan pengunjung per hari diterapkan saat kenormalan baru ini. Sebagai contoh adalah Kota Terlarang (Forbidden City) yang membatasi 80.000 pengunjung per hari. Setelah kuota penuh anda tidak akan mendapat selembar tiketpun melalui online.
Keempat, pemakaian masker akan diawasi dengan ketat. Jangan kaget ketika petugas keamanan akan berteriak menngingatkan anda untuk tetap memakai makser.
Kelima, jaga jarak akan diterapkan secara ketat di setiap tempat wisata. Meskipun demikian, banyak wisatawan yang terlihat tak mengindahkan aturan ini.
Beberapa aturan ini telah diterapkan di banyak tempat pawisata di Beijing, setidaknya yang pernah penulis kunjungi pasca pandemi covid 19.