Lihat ke Halaman Asli

Yuniarto Hendy

TERVERIFIKASI

Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Kaisar Kejam dan Eulogi untuk Nabi Muhammad

Diperbarui: 8 Oktober 2019   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaisar Hongwu atau Zhu Yuan Zhang (sumber: kknews.cc)

Menjelang akhir masa kedinastian Yuan terjadi wabah dan kelaparan di Tiongkok Timur.  Di tengah kelaparan tersebut, Zhu Yuan Zhang () lahir. Ketika dia berusia 16 tahun, kekeringan hebat merusak panen di desanya. Kelaparan membunuh seluruh keluarganya, kecuali salah satu saudara lelakinya. 

Pada tahun 1352, Zhu bergabung dengan salah satu dari banyak pasukan pemberontak yang bangkit dalam pemberontakan melawan dinasti Yuan yang dipimpin Mongol. Zhu naik pangkat dengan cepat dan menjadi seorang komandan. Zhu muncul sebagai pemimpin pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan dinasti Yuan. 

Zhu dan pasukannya menaklukkan berhasil Nanjing pada tahun 1356. Pemerintahan Zhu di Nanjing menjadi terkenal karena tata pemerintahan yang baik, sehingga menarik banyak orang yang melarikan diri dari daerah lain yang tidak memiliki hukum.

Zhu Yuan Zhang berhasil mengakhiri dinasti Yuan yang dipimpin oleh orang-orang Mongol serta memaksa mereka mundur ke wilayah Mongolia sekarang.  Zhu mengklaim menerima mandat dari surga, mendirikan dinasti Ming pada awal 1368. Zhu Yuan Zhang  atau juga dijuluki kaisar Hongwu  adalah kaisar pendiri dinasti Ming yang memerintah dari 1368 hingga 1398.

Pemerintahan Hongwu terkenal karena reformasi politik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menindak korupsi dengan hukuman yang kejam. Selain itu, dia juga mendirikan pengawal berupa polisi rahasia yang terkenal di kekaisaran Tiongkok. 

Dalam bidang pertanian, sang kaisar mengurangi pajak, memberi insentif pada penanaman tanah baru, dan menetapkan undang-undang yang melindungi hak milik petani. 

Dia juga menyita tanah yang dipegang oleh perkebunan besar dan melarang perbudakan pribadi. Melalui langkah-langkah ini, sang kaisar berusaha membangun kembali sebuah negara yang telah dirusak oleh perang, membatasi, dan mengendalikan kelompok-kelompok sosial.

Di bawah pemerintahan Hongwu, orang Mongol dan birokrat asing lain yang mendominasi pemerintah dinasti Yuan digantikan oleh pejabat dari orang Han. Kaisar melembagakan kembali dan memulihkan sistem ujian kekaisaran pegawai negeri Konfusian, dimana sebagian besar pejabat negara dipilih berdasarkan pengetahuan mereka tentang sastra dan filsafat Kong Hu Cu. 

Kurikulum ujian pada dinasti Ming berfokus pada Empat Buku (Si Shu) dan Lima Klasik (Wu Jing). Sarjana-birokrat Konfusianisme yang sebelumnya terpinggirkan selama dinasti Yuan dikembalikan ke peran utama mereka dalam pemerintahan.   

Kaisar Hongwu sangat takut akan pemberontakan dan kudeta. Pada tahun 1380-an dan 1390-an, serangkaian pembersihan dilakukan untuk menyingkirkan pejabat tinggi dan jendralnya yang menentang, termasuk mengeksekusi puluhan ribu orang. Salah satu jenderalnya, Chang Yuchun, melakukan pembantaian di provinsi Shandong dan Hunan untuk membalas dendam terhadap orang-orang yang menentang pasukannya. Dia memerintahkan eksekusi para penasihat yang berani mengkritiknya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline