Lihat ke Halaman Asli

Yuniarto Hendy

TERVERIFIKASI

Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

35 Universitas di Tiongkok Membuka Jurusan AI Tahun Ini

Diperbarui: 8 Juni 2019   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. (SHUTTERSTOCK) | Kompas.com

Kementerian Pendidikan Tiongkok telah menyetujui 35 universitas mendirikan jurusan Kecerdasan Buatan atau AI (Artificial Intelligence) dan akan merekrut mahasiswa baru pada bulan September tahun 2019 ini.

35 universitas menerima persetujuan untuk mendirikan jurusan AI progam sarjana empat tahun di tengah upaya Tiongkok untuk menciptakan SDM berkualifikasi AI yang kuat.

Beberapa universitas tersebut akan merekrut siswa langsung lewat ujian masuk perguruan tinggi nasional (Gaokao). Di tahun ini terdapat sekitar 10 juta siswa mengikuti ujian Gaokao. Selain itu, banyak calon mahasiswa jurusan AI yang pindah dari jurusan lain melalui proses seleksi.

Dibukanya jurusan AI adalah karena permintaan dan kebutuhan masyarakat saat ini. Kementerian Sumber Daya Manusia Tiongkok telah menerbitkan daftar 15 karir baru, termasuk teknisi AI di dalamnya.

Selain itu, terdapat sebuah laporan dari Universitas Tsinghua yang menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki kekurangan 1,5 juta pekerja untuk memenuhi permintaan di bidang data besar (Big Data) pada 2018, dan pada 2025 kekurangan tersebut mungkin akan mencapai 2 juta pekerja.

Industri AI di Tiongkok memiliki potensi pengembangan yang besar namun kekurangan bakat. Universitas-universitas Tiongkok terus mengejar ketertinggalannya dengan universitas-universitas di Amerika Serikat dalam hal penelitian AI, jumlah makalah yang diterbitkan, serta mengubah penelitian menjadi aplikasi. Oleh karena itu, kementerian mengeluarkan rencana untuk membuka jurusan AI di beberapa universitas.

Menurut rencana, universitas berjurusan AI di Tiongkok akan membuat terobosan dalam teori dasar dan penelitian teknologi pada tahun 2020 dan diharapkan akan menjadi kekuatan inti untuk membangun pusat-pusat inovasi AI global pada tahun 2030.

Untuk mendukung rencana ini, maka mereka secara aktif mempromosikan penelitian AI lintasdisiplin serta integrasi akademisi dan industri. AI diintegrasikan dengan matematika, statistik, fisika, biologi, psikologi, sosiologi, dan disiplin ilmu lainnya. Pendekatan interdisipliner "AI + X" atau menggabungkan AI dan mata pelajaran lainnya akan direalisasikan pada tahun 2020.

Teknologi dan AI semakin terintegrasi dengan berbagai macam kebutuhan sehari-hari manusia. Keluarga, sebagai unit paling dasar dari masyarakat. Kebutuhan setiap anggota keluarga untuk pakaian, makanan, perumahan, transportasi, kesehatan, dan keamanan adalah arah pengembangan AI yang paling populer saat ini.

AI akan memberi peralatan rumah tangga kemampuan untuk berpikir positif, sehingga peralatan rumah tangga bisa memahami anda. Misalnya, sistem kontrol suhu cerdas secara dinamis menyesuaikan suhu ruangan dengan terus mengamati dan mempelajari suhu nyaman yang biasa digunakan oleh pengguna.

Selain itu, robot penyapu dapat menggantikan orang untuk melakukan pembersihan, menyedot debu, mengepel dan tugas-tugas rumah tangga lainnya. AI dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia agar lebih praktis, cepat, efisien, dan berkualitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline