[caption id="attachment_191753" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.coconias.com"][/caption] Setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Banyak pihak yang gencar melakukan kampanye anti rokok. Rokok, menuai banyak kontroversi. Disatu sisi rokok menambah devisa negara melalui pajak namun disisi lain rokok membuat masalah kesehatan yang cukup serius bagi perokok aktif maupun pasif. Hal tersebut menjadi sebuah polemik berkepanjangan dari sepuntung rokok. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sepuntung rokok mengandung banyak zat berbahaya bagi tubuh, seperti Nikotin (yang membuat kecanduan dan dapat merusak jaringan otak); Tar (yang menyebabkan kanker paru - paru); CO atau karbon monoksida (yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen); zat karsinogen (yang merupakan pemicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh); zat iritan (mengotori kantung udara dalam paru2). (http://organisasi.org/beberapa-zat-kimia-berbahaya-yang-terdapat-dalam-asap-rokok) Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Parahnya, zat berbahaya yang terkandung dalam rokok bukan hanya mengganggu kesehatan pada perokok aktif melainkan juga pada perokok pasif (orang yang tidak merokok). Ternyata rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif karena sebagian racun yang terkandung dari sepuntung rokok itu berasal dari asap rokok yang terhirup tanpa disaring. Zat yang terkandung dalam asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Dari zat yang terkandung dalam asap rokok diatas, menyebabkan perokok pasif mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru - paru dan penyakit jantung ishkemia. Bahaya untuk bayi dan anak - anak yang menjadi perokok pasif mempunyai resiko lebih besar untuk menderita bronchitis, pneumonia, astma. Memang susah mengatasi polemik dari sepuntung rokok ini jika tidak ada kesadaran dari masing - masing individu yang menjadi perokok aktif. Jika memang anda (perokok aktif) yang menyanyangi keluarga dan orang-orang disekitar anda tentu anda tidak sembarangan merokok didekat mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H