Lihat ke Halaman Asli

Review 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi "Neraka 13 Jam di Benghazi untuk Amerika"

Diperbarui: 1 April 2016   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasukan Amerika yang “rajin” ikut perang, kali ini harus kembali mendapatkan neraka pertempuran jauh dari kampungnya. Mulai dari Neraka di pantai Omaha saat di Normandia, neraka di Pantai Iwo Jima, hingga neraka di Mogadishu di Somalia adalah beberapa contoh neraka bagi Pasukan Amerika.

Yang menjadi pembeda adalah beberapa neraka yang sering terjadi terhadap Amerika, biasanya dimulai dengan penyerangan Pasukan Amerika dalam misi tugas khusus. Sementara Neraka di Benghazi adalah ketika militan tiba-tiba menyerang konsulat Amerika dan sebuah markas Dinas Intelejen CIA yang berlangsung selama 13 jam.

Menjadi pembeda berikutnya adalah dalam film ini digambarkan kisah sesungguhnya bagaimana selama 13 jam berlangsung, begitu minim bantuan udara dan pasukan Amerika untuk menyelamatkan puluhan pegawai CIA dan pasukan keamanan Amerika yang terjebak di kota Benghazi saat diserang militan anti Amerika.

Film berdurasi 144 menit dimulai lewat narasi pasca kejatuhan pemimpin Libya Muammar Khadafi (Muammar Ghaddafi) yang telah berkuasa selama 42 tahun, dilengserkan oleh sekutu barat plus milisi oposisi yang anti Khadafi.

Pasca kejatuhan Khadafi, Libya seperti negara tak bertuan. Milisi-Milisi yang menjatuhkan Khadafi berkuasa dan menjadi penguasa lokal di setiap wilayah Libya sambil menenteng senjata pemberian sekutu barat plus senjata rampasan dari rezim Khadafi.

Mengetahui bahwa begitu banyak senjata milik Rezim Khadafi yang jatuh ke berbagai faksi milisi di Libya, Amerika tetap mempunyai markas CIA di Benghazi (kota kedua terbesar di Libya setelah Tripoli) untuk mengontrol dan melacak senjata agar tak jatuh ke tangan yang salah.

Dalam sebuah komplek yang seperti benteng, para agen CIA bekerja. Untuk menjaga keamanan disewa jasa kontraktor keamanan yang beranggotakan mantan pasukan elite Amerika (Kebanyakan berasal dari Navy Seal). Kontraktor keamanan itu bernama GRS (Global Response Staff).

Ada enam anggota elite GRS yang bertugas mengamankan segala kegiatan CIA selama di Benghazi. Mulai dari membeli senjata-senjata di pasar gelap hingga akhirnya mendapatkan tugas khusus ikut mengamankan Duta Besar Amerika untuk Libya Chris Stevens yang datang di Konsulat Amerika di Benghazi.

Konsulat Amerika jaraknya hanya kurang lebih beberapa kilometer dari markas CIA di Benghazi.

Semuanya berjalan normal-normal saja. Konsulat Amerika ikut dijaga oleh milisi lokal asal Libya yang mempunyai nama Milisi 17-Feb.

Neraka dimulai ketika malam tiba pada 11 September, 2012, Milisi Anti Amerika (Ansar al-Sharia dan The Islamic Magreb yang berafiliasi dengan Al Qaeda)  mulai menyerang Konsulat yang bisa dibilang minim penjagaan. Disini pihak Amerika yang berada di Benghazi mulai kalang-kabut ketika diserang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline