Donald Trump, taipan properti bicara apa adanya, meledak-ledak, dan ucapan sering dianggap kontropersial.
Banyak yang mencaci terlebih memaki, bahkan televisi di negeri ini seolah menelanjangi keangkuhan dan aib sang pemenang ini. Banyak kalangan menyesalkan ungkapan-ungkapan Donald Trump, terlebih ungkapannya tentang masalah pengungsi.
Di luar negaranya, banyak yang membencinya, uni eropa cenderung condong ke Hillary. Walau di caci, Tramp bergeming, gaya bicaranya tetap lantang, cenderung kasar, bahkan dia sudah ancang-ancang, jika menang dia akan mengakui hasil pemilu, tapi sebaliknya, jika kalah dia akan menolak hasilnya. Sepertinya Tramp sudah memprediksi bahwa hanya satu hasil, yaitu dialah pemenangnya, tak ada opsi lain.
Dengan tindakannya itu, petinggi politik di USA meradang, mereka menganggap Trump membahayakan demokrasi amerika, tapi lagi-lagi Trump bergeming, dan tak mengoreksi ungkapannya.
Aibnya dibuka, terutama tentang pelecehan terhadap wanita, dan bahkan poto toples istrinya di masa lalu diumbar, tapi Trump tetap tegar, setegar impiannya menjadi presiden terpilih.
Apa yang terjadi hari ini, mr Donakd Trump mampu menciptakan takdirnya, walau dicaci maki, dia mampu membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Mr Trump.....anda meman trampil...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H