Lihat ke Halaman Asli

John Rubby P

Planter yang selalu belajar

Setelah Musibah Asap, Apa yang Menjadi Perhatian?

Diperbarui: 29 Oktober 2015   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bencana asap telah banyak diperbincangkan di ranah nasional, maupun internasional. Berbagai kecaman, cai-maki, sumpah serapah, tak ketinggalan juga sudah banyak bantuan yang mengalir, akan tetapi seolah asap enggan untuk berlalu. Satu-satunya yang secara cepat dan berbiaya murah dalam memadamkan bencana ini adalah turunnya hujan. Jika Hujan turun yang lebat di lokasi kebakaran hutan maupun lahan, maka titik panas akan cepat berkurang. Kita telah menyaksikan beberapa hari terakhir telah muncul hujan, terutama di sumatera, bahakan hari ini (29 Oktober 2015) di Kalimantan Barat juga telah turun hujan.

Di awal musin hujan ini kita perlu waspada, walupun kita berharap hujan turun, tetapi kewaspadaan kita haruslah tetap terjaga, karena setiap musim akan memberikan dampak kepada kita. Jika turunnya curah hujan dalam skala lebat dan berkelanjutan, ada beberapa hal yang patut kita waspadai.

  1. Bantaran sungai padat penduduk

Bantaran sungai saat kemarau, adalah tempat yang nyaman dan sepertinya bebas dari permasalahan bencana alam. Juga kerap kita lihat, bantaran kali diperkotaan sering kali dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Awalnya bantaran kali yang mengering dijadikan dijadikan sebagai lokasi tempat tinggal sementara, yang lama kelamaan makin banyak orang yang datang, jadilah rumah-rumah semi permanen, dan menyempitkan aliran sungai. Bantaran sungai yang menyempit ini akan berubah menjadi bencana saat musim hujan turun, sebab limpasan air hujan yang melimpah akan mengalir ke sungai, dan jika sungainya sudah sempit, maka limpasan air akan meluap ke pemukiman yang rendah. Jika dibenahi pada saat musim kemarau, dan semua aliran sungai yang menyempit dinormalkan, maka banjir pada saat musim hujan akan dapat diminimalisasi.

  1. Daerah rawan longsor

Banyak penduduk kita yang mendiami dataran tinggi yang rawan longsor, pada umumnya lokasi pemukiman berada di daerah lembah. Jika daerah pemukiman yang berada di daerah lembah rawan pergeseran tanah, maka pada saat musim hujan perlu waspada. Dengan tingginya curah hujan, maka pergeseran tanah akan semakin tinggi sebagai akibat dari banyaknya air yang menjenuhi tanah. Dengan jenugnya tanah dengan air, maka ikatan tanah akan semakin melemah, berakibat terhadap pergeseran tanah. Jika pergeseran tanah semakin kuat, maka longsor akan terjadi. Longsoran tanah akan menyapu semua yang ada dibawahnya akan rata. Pengamatan dan kewaspadaan harus lebih diintensifkan pada daerah rawan longsor pada musim hujan, terutama perbukitan yang pohonnya telah banyak digunduli.

  1. Bendungan dan waduk-waduk insitu

Melimpahnya air pada saat musim hujan, dapat berakibat positif terutama terhadap bendungan, dimana pada umumnya bendungan berfungsi sebagai irigasi dan ada juga sebagai pembangkit listrik. Dengan melimpahnya air, maka listrik yang dihasilkan dari bendungan akan maksimum diproduksi, demikian juga dalam pengairan sawah akan semakin baik. Akan tetapi, bendungan-bendungan juga perlu diperiksa terutama musim hujan, jika ada sesuatu yang kurang beres harus segera diperbaiki, mengingat, jika bendungan jebol, maka ribuan rumah akan terendan, dan juga dapat mengancam kehidupan manusia. Waduk-waduk juga perlu diperhatikan pada saat musim hujan, waduk yang tujuannya untuk menampung air pada saat musim hujan jika tidak diperhatikan bisa tidak berfungi sebagai mana mestinya. Waduk-waduk yang telah dangkal, seyogianya segera diperdalam supaya lebih banyak air dapat ditampung saat musim hujan, sebagai akibatnya maka banjir akan lebih kecil terjadi di daerah yang lebih rendah. Di samping perlu pembenahan waduk yang sudah dangkal, tak kalah penting juga adalah waduk tanggul waduk yang rawan jebol. Jika tanggul waduk jebol, maka waduk yang tadinya untuk mengurangi banjir, akan menambah banjir.

  1. Saluran air di perumahan-perumahan

Setiap rumah pasti mempunyai saluran air. Saluran air yang tersumbat, akan mengakibatkan genangan. Pada saat musim penghujan semua harus bersatupadu untuk membuat lingkungan masing-masing bebas dari saluran mampet. Juga tentunya kesadaran setiap orang dalam membuang sampah juga merupakan tindakan yang dapat meminimalisasi banjir dipermukiman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline