Oleh: Jhon Samneokos
Ibadat Pagi
Pada suatu pagi, ibadat brevil peringatan hari Pentakosta: Roh Kudus Turun atas Para Rasul.
Seorang pemuda memberikan alasan yang tak terduga saat terlambat. Membuat suasana doa riuh dengan tawa.
Semua pemuda telah duduk ambil sikap doa yang layak di kapela.
Suasana khidmat menyelimuti jubah putih. Namun tiba-tiba seorang pemuda, bernama Yudas, terlihat berlari tergesa-gesa menuju kapela,
jelas ia datang terlambat.
Tatkala ia tiba, Andre pater pembina mereka, menyuruh Yudas duduk di luar selama ibadat.
Selesai ibadat, pater Andre bertanya."Yudas, kenapa kau terlambat di hari penting seperti ini?" Tanya pater Andre dengan serius.
Yudas yang masih terengah-engah karena berlari, mencoba memberikan alasan. Maaf pater,tadi saya berhenti sejenak di depan rumah orang. Pater Andre mengernyitkan dahi, merasa heran, berhenti? Untuk apa, Yudas?
Saya melihat depan rumah ada 3 orang duduk pater. Jadi saya ikut duduk disitu. Kenapa begitu, yudas.
Ya pater, karena di dalam Kitab Suci katakan, "satu, dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Tuhan, disitu Dia hadir". Saya memperlakukan itu. Lalu mereka cerita apa? Yudas, tanya pater. Hmm,, mereka cerita yang treen sekarang, partai politik.
Semua pemuda dan pater tak menahan senyum dan tawa.
Yudas memang penting mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, tapi lihat situasi.
Pemuda lainnya tertawa kecil karena Yudas membuat alasan yang unik dalam keterlambatan.
Pater andre akhirnya, berkata
Baiklah Yudas, lain kali tidak terlambat lagi datang ke kapela untuk berdoa bersama dengan teman-teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H