Teduh
Diperbarui: 2 September 2021 05:51
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
kutancapkan mantra ini dalam tanah
terucap syairku meski kau dengar lemah
lalu kutaruh saja sorotan mata di ladang kasihmu
agar air mataku di sana kumpul berlabuh
segala lembut cumalah engkau
bolehkanlah aku meneduh ridlo
sebab engkaulah sesatu
menerima daki mukaku
tanpa kau tusuk lagi luka punggungku
Jogja, 1 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H