Lihat ke Halaman Asli

John Lobo

Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku

Persem Mojokerto Modern

Diperbarui: 28 Agustus 2022   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sigit Eko Pramono. dok.manajemen

Oleh : John Lobo*

Penetapan status wabah Covid-19 dari pandemi  menjadi endemi membawa berkat tersendiri bagi masyarakat terutama para pencinta sepak bola Kota Mojokerto. Dampak dari semakin melandainya penyakit tersebut adalah mulai menggeliat bahkan hidupnya berbagai aktivitas penggerak roda perekonomian termasuk sepak bola yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota Onde-Onde. 

Sepak bola diyakini bisa menjadi salah satu prime mover atau penggerak utama perniagaan yang strategis karena memiliki potensi market yang sangat besar mengingat sektor tersebut melibatkan banyak orang dari berbagai elemen.

Persatuan Sepak bola Kota Mojokerto (Persem) pada tahun 2022 dibawah kepengurusan yang baru berniat untuk serius mengimplementasikan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2019 yang dijabarkan dalam Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2020 tentang Peta Jalan Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional. 

Oleh karena itu Persem sebagai klub sepakbola kebanggaan warga Kota Mojokerto telah menyusun program kerja pengembangan sepakbola dalam bentuk pembinaan usia dini dan terlibat dalam kompetisi Liga 3 Provinsi Jawa Timur tahun 2022.

tahapan seleksi pemain.dok. manajemen

Aspek historis mengisahkan bahwa sepakbola di kota dengan penduduk terpadat itu dimulai sejak tahun 1931 (sumber : Wikipedia). Literatur lain menyebutkan bahwa Mojokerto Voetbal Club (MVC) adalah klub sepakbola pertama yang berdiri pada tahun 1920. Pada tahun 1930 berkembang menjadi 4 klub yakni MVC, Modjopait Voetbalbond, HCTNH, dan Veld Polite Voetbal Club

Dalam suatu pertemuan di bulan Desember tahun 1936 keempat klub tersebut dilebur dalam satu wadah yang bernama Modjokertosche Voebalbond (MVB). Dalam MVB yang bergabung hanya klub MVC dan HCTNH saja. Kendati demikian wadah tersebut tetap memfasilitasi kompetisi antar klub dengan keputusan pendirian federasi yang diberi nama Modjokertosche Voetbal Unie (MOVU).  

Hingga tahun 1940 keberadaan MOVU cukup eksis bahkan kompetsisi antar klub tetap berjalan sebagaimana biasa. 

Pada masa penjajahan Jepang kegiatan sepakbola jarang diadakan bahkan nyaris hilang. Pasca perang kemerdekaan kemungkinan MOVU berganti nama menjadi Persatuan Sepakbola Mojokerto (Persem).Pencapaian prestisius klub kebanggaan masyarakat Mojokerto ini adalah berhasil meraih juara 1 kompetisi liga 3 nasional pada tahun 2007.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline