Lihat ke Halaman Asli

Handy Chandra van AB (JBM)

Maritime || Marketing || Leadership

Belajar Menikmati Puisi dari Koran Kompas, 27 Juni 2021

Diperbarui: 27 Juni 2021   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembang Sepatu Kuning yang mekar. Yang merah gugur. Koleksi Pribadi.

Sejak kembali lagi aktif menulis di Kompasiana Mei 2020 (setelah 9 tahun vakum), sampai hari ini Penulis gak pernah bisa menikmati membaca dan menulis Puisi. Menurut Penulis, aspek rasionalitas, aspek informasi dan aspek analisis dari puisi-puisi gak bisa dinikmati. Sepertinya aspek-aspek itu memang tidak ada.

Setelah baca artikel di koran Kompas Minggu 27 Juni 2021, halaman 11, maka diperolehlah pelajaran vital dari Presiden Penyair. Beliau adalah Sutardji Calzoum Bachri, yang pada 23 Juni 2021 berulang tahun ke 80.

Menurut Beliau, puisi itu meninggikan rasa. Puisi semestinya membuat setiap orang merayakan MAKNA kehidupan dengan kegembiraan.

Makanya setelah baca artikel itu, hadirlah puisi yang bisa kunikmati (semoga bisa dinikmati para pembaca) : Kembang Sepatu Kuning. Tetiba ada puluhan puisi menyeruak di dalam benak. 

Ternyata puisi itu lebih menekankan aspek irrasional , aspek rasa, aspek emosi dan kegenitan.

Terima kasih Kompas, Presiden Penyair, dan Kompasiana (banyak penyair-penyair jago yang masih muda).

Banten. Malam bergerimis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline