Lihat ke Halaman Asli

John Berek

Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Lonceng Katedral Memanggil

Diperbarui: 2 Mei 2021   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan-lahan penguasa siang dengan malu-malu menampakkan diri hendak menyapa dunia.

Burung-burung pipit mulai terbangun dari peraduannya, satu per satu mulai muncul terbang ke sana kemari.

Kupu-kupu pun tak mau ketinggalan, mereka pun mulai menampakkan diri di antara bunga-bunga di taman.

Suatu pagi yang indah di hari minggu.

Terdengar sayup-sayup bunyi lonceng katedral memecah keheningan memanggil umatnya untuk datang menyapa sang khalik.

Ku teringat sebuah bait lagu yang sering dinyanyikan pada saat misa anak-anak ketika ku masih duduk dibangku sekolah dasar.

Sebuah lagu yang hampir tidak dinyanyikan lagi saat ini, sebuah lagu yang terlupakan.

Ku bergegas bersiap diri menghadap sang khalik, dan menyiapkan hati menerima tubuh dan darah-Nya seperti syair lagu waktu masa kecil.

Lonceng-lonceng memanggil aku

Dan hatiku tetap setia

Aku lari kepada Tuhan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline