Lihat ke Halaman Asli

Minat Menjadi TKI Identik Dengan Kemiskinan

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan di Indonesia  masih mendera sebagian rakyat terutama di pedesaan. Hanya memang mereka dalam mencari solusi tidak seperti si Tyler bersama isterinya yang menjual aktivitas sex demi membiayai anaknya. Tapi kemiskinan tetap saja kemiskinan. Sedangkan kemiskinan bisa menimbulkan kekufuran. Dalam beberapa minggu ini saya selalu memikirkan dan atau mengkhayati kepergian 4 orang tetanggaku ke Arab Saudi dengan tujuan menjadi TKI. Satu orang bapak, 2 anaknya dan 1 orang menantunya. Mereka semua mengais rejeki di negeri orang, karena di negeri sendiri sangat amat sulit mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak atau mendekati layak. Bathinku selalu mengatakan, seandainya mereka tidak miskin tidaklah mungkin pergi ke jagat orang."Inikah bukti bodohnya rakyat Indonesia?" Ataukah pemerintah yang tidak mampu memakmurkan rakyatnya. Sementara tugas mereka (aparat pemerintah) yg harus memakmurkan negeri ini hanya menumpuk-numpuk kekayaan (uang) saja. Dari pusat sampai daerah, para pejabat kebanyakan meminum darah dan keringat rakyatnya sendiri. Berantas korupsi hanya gaung di atas mimbar, nyatanya lebih berani dari era sebelumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline