Anak-anak punya kepekaan dalam membedakan orang yang sungguh mengasihinya dan yang hanya berpura-pura. Mereka butuh pegangan ini untuk dijadikan indentitas dirinya kelak. Seorang terpidana mati di Pennsylvania bertobat di penjara, hanya gara-gara dia teringat kepada guru Sekolah Minggu yg pernah mengasihi dan melayaninya dengan tulus pada masa kecilnya. Dan sebelum hari eksekusinya, dia berhasil membawa lebih dari 50 jiwa untuk berdamai dengan Kristus.
Ada survei yang menyatakan bahwa 80% dari hamba-hamba Tuhan yang dipakai dahsyat saat ini adalah orang-orang yang pernah dimenangkan lewat pelayanan di Sekolah Minggu. Jika demikian, betapa pentingnya pelayanan Sekolah Minggu terhadap generasi yang akan datang.
"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah
yang empunya Kerajaan Allah (Lukas 18:16).
Sekalipun anak-anak belum terlalu berkembang nalarnya dan pikiran mereka belum sepenuhnya mengerti, tetapi rohnya sangat terbuka. Terbukti bahwa anak-anak lebih peka membedakan mana yang baik dari yang jahat. Demikian pula mereka dapat menangkap apa yang berasal dari Tuhan dan bukan, karena hati nurani mereka masih murni dan terbuka bagi Kerajaan Allah. Di sinilah peluang bagi guru-guru Sekolah Minggu untuk menyalurkan Kasih dan Kuasa Roh Kudus lewat cerita, doa dan penumpangan tangan.
Beberapa kisah nyata ini kami alami dalam kelas-kelas Sekolah Minggu:
Ada seorang anak kecil yang awalnya tidak mau duduk bersama teman-temannya, sebaliknya dia memilih asik bermain sendiri, selalu menjauh dan tidak merespon jika di ajak bicara, tetapi karena terus ditabur firman lewat cerita-cerita Sekolah Minggu dan doa-doa berkat secara pribadi terus menerus... Puji Tuhan! Akhirnya anak ini mau duduk berkumpul bersama teman-temannya untuk mendengarkan cerita dan mulai merespon saat diajak bicara, bahkan mau tampil di acara-acara khusus seperti Natal dan lain-lain. Sekarang dia selalu rajin dan setia datang ke Sekolah Minggu dengan penuh sukacita. Haleluya!
Ada lagi anak yang lebih besar. Selalu menutup mulutnya rapat-rapat, tidak pernah mau bicara apapun, tidak tertawa kalau ada hal-hal yang lucu, tidak mau merespon apapun, jika diminta. Namun kuasa firman Tuhan dan doa sungguh nyata dan ajaib. Anak ini perlahan-lahan mulai berbicara... makin lama makin lancar, mulai tertawa dan mau merespon. Bahkan kini mau menghafal ayat-ayat Alkitab. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.
Dan sungguh masih banyak lagi kisah yang Tuhan Yesus lakukan. Ini semua sangat memberkati, karena kuasa pekerjaan Roh Kudus.
Kita harus bersandar pada pekerjaan Roh Kudus, sebab yang mengubah mereka adalah Tuhan sendiri. Pekerjaan Roh Kudus dahsyat dan ajaib dalam diri anak-anak, karena hati mereka terbuka kepada Injil Kristus. Selain itu anak-anak punya sifat suka mencontoh; oleh sebab itu keteladanan hidup orangtua dan guru-guru menjadi sangat penting (Efesus 6:4). Ada pepatah mengatakan: "Jika Anda tidak mendidik anak-anak dalam jalan kebenaran, maka dunia ini yang akan mendidik mereka di jalan yang salah."
Kabar baiknya, sebagai orang tua kita tidak sendirian... kita juga bisa menyerahkan setiap detil kehidupan anak kita kepada Tuhan melalui doa dan firman; karena setiap kali kita berdoa dan memperkatakan firman, berarti kita sedang melepaskan Kuasa Allah bekerja ke dalam hidup dan masa depan anak-anak kita (Yakobus 5:16B).
Saya percaya Injil Kristus akan tetap relevan sampai akhir zaman. Dan pemberitaan firman yg murni akan menghadirkan Kuasa Allah. Orang-orang pilihan-Nya pasti akan menangkap pesan-pesan Tuhan di baliknya. Tuhan memberkati kita semua. Amin!