Namanya Pak Riza. Siapa nama lengkapnya? Persisnya kami tak tahu.
Begitu pula umurnya. Mungkin sekitar setengah abad. Tentu, bisa kurang, dapat pula lebih.
Kami mengenal Pak Riza lebih dari satu dekade silam. Sekitar tahun 2010.
Kamis, 29 Desember 2022, kami kembali dipertemukan dengannya.
Pak Riza merupakan seorang "pramucuci" di tempat yang menjadi langganan kami, jika kami ke ibukota Provinsi Riau.
Namanya Cucian Pinang Motor. Alamatnya di jalan Pinang Simpang Kereta Api Nomor 87, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Tak jauh dari "VMI" 'Villa Mertua Indah' tempat kami bermalam. Lebih kurang 200 meter.
Pak Riza, orangnya ramah. Komunikatif. Setiap kali kami mencuci mobil di sana, hampir selalu ia yang mengerjakan. Kebetulan atau memang jodoh? Wallahu a'lam.
Secara fisik, kami dan Pak Riza, setali tiga uang. Tak ada bedanya. Makhluk ciptaan-Nya yang sempurna. Namun di balik tampilan luar tersebut, dia memiliki keterbatasan.
Pak Riza menggunakan bahasa isyarat bila berkomunikasi. Bukan hanya kepada kami, tapi dengan siapa saja.
Bila diselisik secara mendalam, sebenarnya bukan hanya Pak Riza. Kita semua juga memiliki kekurangan. Itu pasti. Yang Maha Sempurna itu, hanya Dia, Allah Swt.
Memang, setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada orang sempurna dalam arti sesungguhnya, meski memiliki segalanya.