Lihat ke Halaman Asli

Johansyah Syafri

Pelayan Publik

Jualan Degan, "Gaji" Pak Edi Kalahkan Lima UMP di Pulau Jawa

Diperbarui: 8 Februari 2023   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Edi Suyanto tengah melayani pelanggan di lapaknya (Dokumentasi pribadi)

Namanya Edi Suyanto. Umur kami kurang lebih sebaya dengannya. Usianya double five, 55 tahun.

Bersama keluarga, ia berdomisili di Jalan Wonosari Barat, Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis. Tak jauh dari Masjid Taufik.

Sudah lama kami mengenalnya. Akrab. Lebih dari dua dasawarsa silam. Kala itu ia masih menjadi pengemudi di salah satu toko tempat kami kerap membeli perabotan rumah tangga.

Kalau kami belanja di sana, Pak Edi yang selalu mengantarkan barang ke kediaman.

"1305". Entah apa alasannya, begitu ia selalu menyapa kami tiap kali bersua. Dari dulu hingga kini tetap. Tak berubah. Sementara kami memanggilnya Pak Edi.

Sabtu siang, 17 Desember 2022. Sambil menunggu "mobil dinas mantan pacar" dicuci, kami singgah ke lapaknya.

Terus terang, meskipun sudah lama kami tahu, namun ini kali pertama kami minum kelapa muda langsung di "TKP". Selama ini, kalau membeli degan di tempatnya, selalu dibungkus untuk dinikmati di rumah.

Lapak degan Pak Edi Suyanto (Dokumentasi pribadi)

Waktu memang cepat berlalu. Tak menyangka, ternyata sudah 4 tahun ia menggeluti bisnisnya itu.

"Sudah 4 tahun. Sejak resign 'mengundurkan diri dari pekerjaan' di sana (toko tempat bekerja dahulu)," katanya, menjelaskan.

Berapa penghasilan bersih Pak Edi per bulan dari berjualan kelapa muda di atas mobil pick up 'pikap' warna hitam miliknya yang dijadikan lapak dagangannya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline