Lihat ke Halaman Asli

Johansyah Syafri

Pelayan Publik

Becak Dayung Bengkalis, "Raja Jalanan Nan Akan Jadi Kenangan"

Diperbarui: 9 Februari 2023   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Becak dayung Bengkalis saat melintas di Jalan Antara, Sabtu, 4 Februari 2023 (Dokumentasi pribadi)

Becak, menurut beberapa referensi, berasal dari bahasa Hokkien: be chia 'kereta kuda'. Namun literatur lain menyebutkan, asal usulnya, bukan dari Cina. Tetapi dari Jepang.

Dan, ide pembuatannya justru dari orang Amerika. Gagasan tersebut muncul tahun 1869.

Menurut KBBI, becak merupakan kendaraan umum seperti sepeda tidak bermotor beroda tiga, bertutup (tutupnya dapat dibuka), satu sadel di belakang, tempat duduk untuk penumpang di depan, dijalankan dengan tenaga manusia (pengemudinya duduk di belakang).

Sebagai alat transportasi, becak merupakan suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia.

Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi.

Kapan becak masuk Indonesia?

Sama seperti asal mulanya, kapan pertama kali becak masuk Indonesia, juga belum jelas. Perkiraannya, sekitar tahun 1930-an.

Jawa Shimbun terbitan 20 Januari 1943 menyebut becak diperkenalkan dari Makassar ke Batavia pada akhir 1930-an.

Sedangkan Lea Jellanik dalam "Seperti Roda Berputar" menuliskan bahwa becak didatangkan ke Batavia dari Singapura dan Hongkong pada 1930-an.

Begitu pula kapan becak mulai "mengaspal" di jalan-jalan di Kabupaten Bengkalis, juga belum ada catatan resmi. Tak ada yang tahu pasti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline