Lihat ke Halaman Asli

Johansyah Syafri

Pelayan Publik

Ketahuan, Sinergitas Ternyata "Pendatang Haram" di Indonesia

Diperbarui: 29 Januari 2023   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: kompasiana.com)

Sejak kapan penggunaan kata sinergitas dipergunakan dalam bahasa tulis dan tutur di Indonesia?

Setidaknya, hingga setakat sekarang, kami belum menemukan jejak digitalnya.

Namun begitu, kata tersebut akrab di telinga ketika mendengar sambutan atau pidato resmi. Baik oleh kepala desa maupun yang membuat petinggi pembuat peraturan tentang desa. 

Juga intim di mata saat membaca berita. Baik itu di media arus utama (maenstream) maupun dalam jaringan (online).

Contoh kalimat dalam berita yang pernah kami baca di media daring, "Sinergitas dan integritas adalah keyword yang harus kami ikhtiarkan bersama."

Atau, "Bupati menghadiri workshop sinergitas pelaku usaha dan pemerintah daerah."

Lainnya, "Harmonisasi dan sinergitas dalam pemerintahan itu diperlukan."

Contoh terakhir, "Bupati dan Wakil Kapolres janji bangun sinergitas."

Jujur, kami pun pernah menggunakan kata itu dalam komunikasi lidah. Begitu pula saat membuat  informasi tertulis.

Namun itu dulu. Sudah lama. Sekarang tentu tidak lagi. Kalau pun terucap/tertulis, langsung dilakukan pembetulan. Diralat.

Selayang pandang, kita bisa menerka, sinergitas bentukan dari kata 'sinergi' yang ditambah akhiran '-itas'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline