Lihat ke Halaman Asli

Johansyah Syafri

Pelayan Publik

Pangkas Rambut, Bisnis "Pegang Kepala" yang Menjanjikan

Diperbarui: 23 Januari 2023   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semua organ tubuh manusia penting. Tak ada yang tak utama atau pokok. Tentu sesuai dengan fungsi atau kegunaannya.

Tapi bila dikaitkan dengan kesopanan, khususnya untuk bagian tubuh yang kasatmata dan sensitif dipegang, jumlahnya sedikit. Bisa dihitung dengan lima jari, bahkan dapat kurang. Satu di antaranya kepala.

Di Indonesia dan di beberapa negara lainnya, memegang kepala orang lain lebih baik dihindari karena bisa dianggap enggak sopan.

Ini karena kepala adalah bagian teratas tubuh kita. Begitu dipegang oleh orang lain, bisa jadi pertanda kalau kita dianggap rendah.

Sejak kapan di Indonesia memegang kepala ini dianggap tidak sopan? Dilarang?

Muhammad Muhibuddin dalam bukunya 'Laksamana Cheng Ho' (2019) menuliskan bahwa memegang kepala sudah menjadi larangan sejak zaman Majapahit.

Daerah di Indonesia yang "ketat" menerapkan larangan memegang kepala, antara lain Bali. Orang Pulau Dewata ini percaya bahwa kepala adalah bagian paling suci dari tubuh.

Karena itu, jika sedang berada di Bali, hindari memegang kepala orang lain. Bahkan jika Anda ingin mengusap kepala anak-anak sebagai rasa tanda kasih sayang. Tindakan tersebut juga dianggap tidak sopan.

Contoh untuk negara adalah Thailand. Di Thailand, kepala juga merupakan bagian tubuh yang dianggap paling suci.

Menyentuh kepala orang lain baik disengaja maupun tidak dianggap sebagai perilaku yang tidak sopan. Hal ini berlaku untuk semua orang, sekalipun keluarga, teman maupun pasangan.

Petang Ahad, 15 Januari 2023, kami menemani 'Pangeran Kecil' menggunting rambut di tempat langganannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline