Lihat ke Halaman Asli

“Penyaliban” Dua Agama Saling Tersinggung

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak bisa kita pungkiri bahwa antara agama islam dan Kristen memiliki persamaan karna kedua agama ini berasal dari satu orang bapak yaitu Nabi Ibrahim As, tentunya ada banyak jugaperbedaan yang tak mungkin di samakan apalagi disatukan, dalam perbedaan itulah kita dituntuk untuk saling menghargai akan keyakinan pemeluk agama lain.

Penyaliban yang biasanya banyak kita dengan ketika Bulan Desember tiba, awal minggu ini ramai ramai dibicarakan orang sebagai respon atas kata “mirip” dari Tifatul Sembiring dalam suatu diskusi di Menkominfo akhir pekan lalu, dengan segala pro dan kontra.

Peristiwa penyaliban merupakan ajaran inti dalam ajaran Kristen yang menyakini bahwa Yesus di salib di Bukit Golgota untuk menembus segala dosa umat manusia, lihat Markus 14:24

"Dan Ia berkata kepada mereka : "Inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang"

dan Markus 10:45

"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang"

Hal yang berbeda diajarkan dalam islam, bahwa yang disalibkan adalah orang yang diserupakan oleh Allah dengan Nabi Isa, lihat Surah An Nisa Ayat 157,

Dan Karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Umat Kristen berkeyakinan bahwa yang disalibkan adalah Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia adalah hal yang tidak bisa disalahkan oleh siapapun. Demikian juga sebaliknya, umat islam berkeyakinan bahwa yang disalibkan adalah yang diserupakan Allah dengan Nabi Isa adalah hal yang tidak bisa di salahkan oleh siapapun juga.

Silahkan kita masing masing pemeluk agama merasa bahwa ajaran agamanya yang paling benar, dengan mempersilahkan umat lain menyakini bahwa ajarannya yang paling benar, yang menjadi masalah apabila ada pemeluk agama memaksakan kebenaran ajarannya kepada pemeluk agama lain.

Kita memerlukan dialog antar umat Kristen dan Islam agar masalah penyaliban melahirkan sikap keterbukaan, sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan antar kedua agama dengan demikian mimbar mimbar gereja dan masjid tidak perlu sepi dalam mewartakan masing masing kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline