Jadi, bila superhero wanita dituntut menggunakan sinar panas dari matanya untuk menyelesaikan klimaks cerita, di awal pembaca harus diberitahu bahwa ia memiliki kekuatan itu. Penulis yang cerdas mampu mengatur unsur-unsur ini sedemikian rupa agar tidak langsung menarik perhatian.
Dengan begitu pembaca bahkan tidak menyadari bahwa kita memberikan jawaban jauh sebelum klimaks. Sulit memelihara keseimbangan ini dan diperlukan banyak latihan untuk mengasahnya. Bisa saja arahnya malah jadi lain. Kita tarik perhatian pembaca ke masalah lain saat mengemukakan jawaban rahasia itu.
Di awal cerita, ketika superhero wanita dikisahkan bertarung dengan dua penjahat yang menarik pistol, kita tulis sang superhero menggunakan sinar panas dari matanya untuk mencairkan batang senjata, sehingga pembaca terfokus pada pentingnya menghentikan tembakan itu. Ketika pada klimaks sang superhero harus menggunakan cara ini lagi untuk menghadapi lawan, pembaca lagu bahwa ia punya kekuatan tersebut. Edkin menyarankan kisah-kisah Peter O'Donnell yang berjudul Modesty Blaise --baik koleksi komik strip maupun novelnya---untuk memahami penjelasan di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H