Lihat ke Halaman Asli

Y. P.

TERVERIFIKASI

#JanganLupaBahagia

Seharusnya Harga BBM Bukan Komoditas Politik

Diperbarui: 11 Oktober 2018   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi BBM | Tribunnews.com

Pemerintah akhirnya membatalkan kenaikan harga BBM dengan subsidi. Walaupun beberapa saat sebelumnya sempat diumumkan akan naik oleh menteri ESDM Ignasius Jonan. Rencananya bahan bakar merk Premium akan naik dari Rp 6.550 menjadi Rp 7.000.

Kenaikan harga tersebut sejatinya adalah hal yang wajar ditengah naiknya harga minyak mentah serta jatuhnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Harga minyak mentah sempat mencapai 8,54 Dollar per barrel dan Rupiah berada dilevel Rp 15.260 per Dollar Amerika.

Langkah tersebut akhirnya di intervensi oleh Jokowi untuk membatalkan kenaikan harga BBM subsidi, namun BBM non subsidi tetap naik harganya.

Trend Harga Minyak Dunia | Dokumentasi Pribadi

Kalau saya lihat data trend harga bbm dari situs investing.com, memang ada trend penurunan harga BBM dalam beberapa hari terakhir. Mungkin Jokowi masih melihat optimisme untuk sanggup menahan harga BBM subsidi diangka enam ribuan.

Namun menjelang tahun politik pilpres 2019, menaikkan harga BBM subsidi tentu bukan opsi yang menarik. Belum resmi naik saja politisi dari pihak oposisi sudah ramai mengkritik kebijakan tersebut.

Contohnya seperti Fadli Zon yang mengubah lirik lagu naik-naik ke puncak gunung menjadi sindirikan kenaikan BBM dan Listrik.

NAIK NAIK BBM NAIK

TINGGI TINGGI SEKALI

NAIK NAIK LISTRIKPUN NAIK

TINGGI TINGGI SEKALI

NAIK NAIK PAJAK PUN NAIK

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline