Lihat ke Halaman Asli

Kavya

TERVERIFIKASI

Menulis

Besaran Denda dan Derita SSB di Piala Soeratin

Diperbarui: 11 Desember 2024   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompetisi Usia Muda Liga Anak Indonesia musim perdana resmi bergulir. Sebelum bersaing di tingkat nasional, sebanyak 600 Sekolah Sepak Bola (SSB) bersaing di 24 regional pada 1-31 November 2024.(Dok. Liga Anak Indonesia/Indigo Photo via KOMPAS.com)

Kita belum bisa memahami dan membedakan antara profesional, amatir dan pembinaan

(Pengamat sepak bola Bung AR)

Regenerasi di dalam sepak bola merupakan hal yang tak bisa ditawar lagi bagi sebuah negara. Sejarah dan data sudah membuktikan hal itu. Negara yang dikenal dengan bibit-bibit pemain berbakatnya, mulai dari Argentina, Jerman Barat, Prancis, Inggris, Ghana atau Jepang sudah membuktikan hal itu.

Keberhasilan Timnas Indonesia tampil mengejutkan di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tak hanya mengundang decak kagum, tapi juga makin menyadarkan semua pihak akan pentingnya regenerasi.

Dalam jangka panjang, kita tak bisa terus bersandar pada sosok para pemain seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk atau Thom Haye yang merupakan pemain naturalisasi. Begitu juga pada Rizky Ridho, Marselino Ferdinan atau Pratama Arhan.

Bukan perkara mudah menciptakan pesebak bola-pesepak bola handal. Rata-rata pemain sepak bola level top dunia bermain sepak bola sejak usia yang sangat dini. Oleh karenanya, organisasi sistem pembinaan usia muda/dini sebenarnya adalah hal yang sangat krusial.

Pembinaan pemain sejak usia dini ini menjadi kunci bagi klub-klub sepak bola dan tentunya tim nasional. Mereka diasah melalui Sekolah Sepak Bola (SSB) yang di Indonesia sudah menjamur di seluruh daerah.

SSB sendiri didirikan untuk melahirkan pesepak bola handal, terlatih dan profesional sesuai dengan aturan permainan sepak bola nasional maupun internasional.

Selain itu juga untuk melatih fisik anak secara dini seperti kecepatan, kekuatan, ketahanan, dan ketangkasan dalam menggiring bola dan memasukkannya ke gawang untuk mencetak gol.

SSB adalah tempat yang cocok bagi anak usia dini maupun remaja untuk berproses layaknya bayi merangkak, berdiri, dan berjalan. Anak-anak akan mulai belajar dari pengetahuan umum tentang sepak bola, teknik dasar, aturan dasar, hingga mereka menjadi ahli di bidang olahraga sepak bola.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline